Separuh Kekayaan Dunia Dikuasai 1% Orang Kaya

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 20:00 WIB

Ilustrasi emas. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga nonpemerintahan internasional Oxfam mengingatkan ancaman serius ketimpangan sosial global. Oxfam menunjukkan data sebanyak 1 persen penduduk terkaya di dunia menguasai hampir separuh kekayaan di planet bumi.

Kondisi itu sangat ironis karena di saat bersamaan, saat ini, 1 dari 9 orang di dunia tidak memiliki cukup makanan. Sebanyak satu miliar penduduk dunia hanya hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1,25 per hari.

Menjelang pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, pekan lalu, Oxfam menerbitkan makalah mengenai itu. Menurut Oxfam, kekayaan 1 persen orang terkaya dunia berlipat dari penguasaan 44 persen perekonomian dunia tahun 2009 naik menjadi 48 persen tahun 2014. Pada tahun depan diprediksi separuh kekayaan global dikuasai si 1 persen ini.

“Anggota elit global ini memiliki kekayaan rata-rata $ 2,7 miliar per orang dewasa pada tahun 2014,” tulis Oxfam dalam publikasinya pekan lalu. Makalah itu akan disampaikan Oxfam ke pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Sisa 52 persen dari kekayaan global, hampir semua (46 persen) dimiliki oleh seperlima orang terkaya dunia. Dan 80 persen penduduk lainnya hanya menguasai 5,5 persen dan memiliki kekayaan rata-rata $ 3.851 per orang dewasa. Itu 1 per 700 dari kekayaan rata-rata 1 persen terkaya. “Kesenjangan antara kaya dan sisanya melebar cepat,” kata Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif Oxfam International.

Oxfam menyerukan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan dengan Menekan penghindaran pajak oleh perusahaan dan individu kaya, mendorong investasi universal berupa pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis, menggeser beban pajak dari tenaga kerja dan konsumsi ke pajak modal dan kekayaan, mendorong upah layak bagi semua pekerja, memperkenalkan undang-undang upah, memberikan jaminan pendapatan minimum, dan bersama-sama mengatasi ketimpangan global.

Menurut Oxfam ketidaksetaraan yang ekstrim tidak hanya berita buruk bagi mereka di bagian bawah tetapi juga merusak pertumbuhan ekonomi.


AGUSSUP | Oxfam.org


Terpopuler:


KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas

Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK

Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan

Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya