Akhir Januari, Dolar Bisa di Bawah Rp 12.500  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 05:59 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian stimulus oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) menjadi sentimen yang membantu penguatan rupiah selama sepekan terakhir. Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan ekspektasi melimpahnya likuiditas Eropa membangun harapan akan peningkatan imbal hasil pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Secara spontan, hal itu akhirnya mengurangi minat terhadap dolar sebagai aset berlindung yang aman (safe haven). Rangga menjelaskan, meski bakal berdampak negatif langsung terhadap mata uang euro, stimulus senilai 60 miliar euro per bulan itu dikucurkan untuk melawan ancaman deflasi. Rangsangan ekonomi sebesar itu diharapkan mampu menaikkan tingkat produksi-konsumsi dan secara perlahan mempengaruhi kenaikan harga barang (inflasi) di Eropa.

Namun pelemahan euro turut membangun harapan akan pengurangan valuasi utang luar negeri Indonesia yang berdenominasi euro. Utang luar negeri dalam kurs euro per Oktober 2014 yang telah berjumlah US$ 7,563 miliar diprediksi akan terdepresiasi dan bakal berdampak positif pada posisi rupiah. (Baca juga: Tren Penurunan Harga Minyak Berlangsung Lama)

Dengan kecenderungan menguat, prediksi Rangga, pergerakan rupiah masih akan stabil di bawah level 12.500 per dolar AS pada pekan ini. Sebab, tanpa adanya kemunculan data ekonomi global yang penting, rupiah tentu cenderung akan minim tekanan. “Pada awal pekan, rupiah masih akan bergerak pada level 12.400-12.500 per dolar AS,” tuturnya.

Rilis negatif data manufaktur Amerika Serikat terbaru menambah besar dukungan bagi penguatan rupiah. Flash Manufacturing Purchasing Managers Index, yang mengalami kontraksi ke level 53,7, membangun persepsi bahwa kinerja pemulihan ekonomi AS sedang tidak stabil.

Menurut Rangga, rupiah juga diuntungkan oleh masuknya dana asing sebesar US$ 460 miliar atau senilai Rp 5,73 triliun selama sepekan kemarin. Likuiditas di pasar domestik yang kian terjaga mengurangi tekanan akibat permintaan dolar menjelang akhir bulan ini.

MEGEL JEKSON




Berita Terpopuler

''Ada Pembentukan Satgas-Satgas Liar di Polri''

Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...

Apa Saja Instruksi Bambang KPK di Sidang MK? Ini Kata Saksi














Advertising
Advertising

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

11 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

12 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

21 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

23 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya