Kurs Rupiah Diperkirakan Masih Mendatar  

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 05:53 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta- Pergerakan mata uang Asia yang variatif dan sepinya rilis data ekonomi terbaru membuat rupiah melemah. Dalam transaksi pasar uang, Selasa, 13 Januari 2015, rupiah terkoreksi 1 poin (0,01 persen) ke level 12.601 per dolar Amerika Serikat.

“Setelah berita kenaikan cadangan devisa Bank Indonesia ke level US$ 111,7 miliar, belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat posisi rupiah terhadap dolar,” kata analis dari PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, kemarin. (Baca: Ada Lelang SUN, Rupiah Melesat 28 Poin)

Dolar AS sedikit tertekan setelah imbal hasil obligasi Amerika (US Treasury) turun tajam ke level 1,9 persen, atau terendah sejak 2013. Selain itu, muncul pernyataan dari petinggi bank sentral Amerika (The Fed) bahwa rendahnya upah mingguan mungkin akan mendorong bank sentral mempertahankan suku bunga yang rendah lebih lama.

Menurut Putu, pelemahan dolar AS tidak bisa dimanfaatkan oleh rupiah untuk menguat. Meski data cadangan devisa menunjukkan perbaikan, outlook ekonomi yang tercermin dari neraca transaksi berjalan masih defisit.

Pelaku pasar masih menunggu sentimen positif baru dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang akan dilaksanakan besok. Bank sentral diprediksi masih akan menahan suku bunga acuan pada level 7,75 persen untuk menjaga laju pertumbuhan serta mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Putu memperkirakan pergerakan rupiah masih akan mendatar dengan kecenderungan melemah terbatas pada angka 12.500-12.700 per dolar AS.

M. AZHAR



Berita Terpopuler

Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos

Budi Gunawan Bukan Juara, Siapa Peraih Adhi Makayasa 83?

Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

22 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya