Pengecer gas 3 kg membongkar tabung kosong jualannya di salah satu penyalur elpiji di kawasan Cicadas, Bandung, Jawa Barat, Jumat 12 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga gas elpiji berukuran 12 kilogram membuat konsumen beralih memburu gas berukuran 3 kg atau gas melon. Akibatnya, gas yang masih disubsidi pemerintah itu menghilang dari pasaran. (Baca: Konsumsen LPG 12 Kg Mulai Merambah Gas Melon)
Menurut Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi, hal ini wajar terjadi. Musababnya, harga elpiji 12 kg dibanderol Rp 134.700 (Rp 11.225 per kg), sementara gas 3 kg hanya Rp 12.750 per tabung (Rp 4.250 per kg). (Baca: HargaElpiji 12 Kg Naik, Elpiji 3 Kg Kosong)
Tingginya perbedaan harga membuat konsumen beralih. "Wajar saja, sesuai dengan hukum ekonomi, apabila ada kebutuhan yang sama namun dengan harga yang lebih murah, tentu akan ada peralihan," katanya saat dihubungi Tempo pada Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Pertamina: Stok Elpiji Hanya Cukup untuk 4 Hari)
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon setelah kenaikan harga per 2 Januari 2015. Selisih harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya.
Meski demikian, ujar Eri, tak semua konsumen elpiji 12 kg akan beralih. Salah satu penyebabnya adalah kondisi demografis pengguna. Menurut dia, fenomena ini hanya terjadi di daerah pinggiran kota, yang masih menyediakan tabung gas melon.
"Kalau di daerah elite seperti Kelapa Gading atua Pondok Indah, saya yakin tidak ada yang beralih. Siapa yang jual?" katanya. Selain itu, kapasitas gas 3 kg yang lebih sedikit dan perbedaan kualitas gas juga menjadi pertimbangan konsumen.
Untuk mengatasi ramai-ramainya peralihan ini, Eri mengusulkan agar pemerintah perlu secepatnya menerapkan sistem distribusi tertutup. Gas melon tak bisa dibeli dengan menggunakan uang tunai, tapi dengan kredit Kartu Elpiji Sakti, yang hanya dibagikan pada masyarakat yang membutuhkan (menengah ke bawah). Cara ini dinilai lebih efektif ketimbang membanting harga gas 3 kg. "Kalau dengan kartu, kan, jadi subsidinya lansgung ke orangnya, bukan ke barang. Jadi, tepat sasaran," kata Eri.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.