DKP Alihkan Tambak Udang Windu Tradisional ke Vaname

Reporter

Editor

Jumat, 1 Juli 2005 20:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan mengalihfungsikan sekitar 40 persen tambak udang windu tradisional milik petani dengan jenis udang vaname. "Ini dalam bagian revitalisasi sektor perikanan,"ujar I Made Nurjana di Jakarta, Jumat (1/7). Alih fungsi itu, menurut Made, karena adanya temuan sebaran penyakit pada udang windu. Akibatnya, banyak tambak udang windu petani yang ditutup. "Sebagian memang menggunakan untuk budidaya bandeng, namun kurang menguntungkan,"katanya. Saat ini, menurut Made, terdapat sekitar 380.000 hektar (ha) tambak ekstensif (tradisional) yang tersebar di Indonesia. Dengan adanya rencana DKP, seluas 140.000 ha diantaranya akan berubah menjadi tambak udang vaname. Namun, DKP akan tetap mengembangkan budidaya udang windu pada daerah yang diyakini bersih dari masalah penyakit. Terdapat setidaknya dua daerah, menurutnya, memenuhi kriteria tersebut ; Kalimantan Timur dan sebagian Lampung. "Daerah tersebut masih bersih, jadi tetap dikembangkan,"katanya. Dipilihnya vaname, menurut Made, karena udang dari Amerika ini tingkat ketahanan fisiknya lebih kuat dibanding jenis udang windu. Harapannya, keseluruhan tambak tadi dapat mencapai tingkat produktivitas 600 hingga 700 kilogram/ha/tahun. Disamping itu, menurut Made, pengembangan budidaya udang vaname juga akan dilakukan pada tambak intensif seluas 7000 hektar (ha). Perkiraan produktivitasnya mencapai 30 ton/ha/tahun. "Dengan ini harapannya sudah bisa mendongkrak produksi udang nasional,"ujarnya. DKP juga akan membuka kesempatan impor seluas-luasnya bagi benih vaname spf/spr dengan jaminan bebas penyakit untuk pemenuhan bibit. Disamping itu, dalam upaya yang sama, pihaknya juga akan mengembangkan kembali pembenihan rakyat. Made berharap peralihan fungsi ini tidak akan sampai menimbulkan goncangan di kalangan petani. Made mengakui, tingkat keuntungan petani akan berkurang dibanding sebelumnya yang memelihara udang windu. Rinaldi D Gultom

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

47 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

47 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya