Pilot memperlihatkan kokpit pesawat terbaru AirAsia, Airbus A320 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada September 2008. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 terakhir mengontak Air Traffic Controller Jakarta untuk minta izin belok ke kiri. Kontak ini dilakukan pada pukul 06.12.
"Komunikasi pada pukul 06.12, saat pilot minta geser ke kiri untuk menghindari awan," kata Djoko Murjatmodjo, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Pesawat AirAsia Hilang Kontak)
Djoko menuturkan saat itu cuaca sedang tidak bagus. "Oleh karena itu, pilot meminta untuk bergeser ke kiri dan minta naik ke ketinggian 38 ribu kaki," ujar Djoko. Sedangkan cuaca saat take off pukul 05.35, kata Djoko, dalam keadaan cerah. (Baca: Posisi 2 Pesawat Ini Dekat dengan AirAsia QZ8501)
Pesawat yang membawa 155 penumpang itu berangkat dari Surabaya pada pukul 05.35 menuju Singapura. Pesawat mengontak ATC pada pukul 06.12 saat terbang di ketinggian 32.000 kaki. Saat mengontak untuk minta izin belok kiri, ATC Jakarta mengidentifikasi pesawat pada layar radar. (Baca: Pesawat AirAsia Hilang, Malaysia Tawarkan Bantuan)
Pukul 06.16, pesawat masih terlihat di layar radar. Pukul 06.17, di layar hanya tampak signal ADS-B. "Saat ini pesawat sekaligus hilang kontak dengan ATC," kata Djoko. Pukul 06.18, pesawat hilang dari radar, hanya tampak flight plantrack saja.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
28 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.