Lukisan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti karya Hari Budiono. twitter.com
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah negara dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia. Meski demikian, ekspor perikanan Indonesia masih jauh tertinggal dibanding Thailand atau Vietnam. (Baca: Susi Tangkap 14 Kapal Ikan 'Lokal tapi Asing')
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Dharmawan, terbatasnya pembiayaan untuk industri perikanan dari bank-bank dalam negeri merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sektor ini sulit berkembang. Serangan hama penyakit yang sempat menghancurkan produksi udang pada 1980-an dan 2008 membuat banyak bank berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke perikanan. (Baca: Menteri Susi Bicara Bukan Omong Kosong, Mengapa?)
Thomas melanjutkan, untuk mendongkrak ekspor perikanan, dia mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjalin kerja sama dengan perbankan. Menteri sebelumnya, ujar Thomas, sebenarnya sudah membuat nota kesepahaman dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta bank-bank komersial. "Tapi belum ada juga yang berjalan,” tutur Thomas kepada Tempo, Senin, 22 Desember 2014.
Selain dana yang terbatas, Thomas mengeluhkan bunga kredit bank yang tinggi. Masalah lainnya adalah infrastruktur penunjang yang masih terbatas, dari infrastruktur jalan sampai pasokan energi, terutama untuk budi daya ikan dan udang.