Ekonom muda Silmy Karim dalam diskusi refleksi proklamasi kemerdekaan 45 bertema: "Pemurnian Kehidupan Berbangsa dan Bernegara", di Doekon Caffe, Jakarta, 13 Agustus 2011. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pindad (Persero) memiliki direktur utama baru, yaitu Silmy Karim. Pengangkatannya berlangsung di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, BUMN, Jakarta, Senin, 22 Desember 2014.
"Kini susunan dewan direksi telah lengkap," kata Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN, Muhamad Zamkhani. Dia berharap Silmy bisa memimpin Pindad memenuhi kebutuhan sistem persenjataan TNI dan Kepolisian Indonesia.
Silmy berjanji memperkuat kemandirian industri pertahanan yang menjadi tugas pokok Pindad. "Dengan dukungan pemegang saham dan pemangku kepentingan di Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, TNI, dan Polri, Pindad mampu merancang program peningkatan kapasitas produksi untuk pasar domestik," katanya, lewat rilis yang diterima Tempo, petang ini.
Sebelum di Pindad, Silmy dikenal aktif bicara di berbagai forum dalam dan luar negeri sebagai pemerhati kebijakan dan isu-isu pertahanan. Silmy mengikuti pendidikan pertahanan di berbagai institusi seperti NATO School di Jerman, Harvard University di Amerika Serikat, Naval Post Graduate School di Amerika Serikat, dan George C. Marshall European Center for Security Studies di Jerman. Silmy melansir bukunya yang bertajuk “Membangun Kemandirian Industri Pertahanan” di Kampus Universitas Paramadina, Jakarta, awal November ini. "Jangan mau ketinggalan dari negara lain," kata Silmy.