TEMPO.CO , Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) dan pemerintah Indonesia ternyata sudah pernah bertemu untuk membahas kemungkinan penambahan utang luar negeri. Menurut Kepala Divisi IMF Asia-Pasifik, David Cowen, selama dua pekan terakhir timnya bertemu dengan sejumlah pejabat Indonesia. (Baca: Kata IMF, Indonesia Masih Bisa Ngutang Lagi.)
Dalam pertemuan itu, kata Cowen, IMF dan pejabat Indonesia membahas kondisi dan prospek ekonomi termutakhir. Cowen mengatakan pejabat Indonesia sempat membahas rencana untuk menambah utang.
Selain menerbitkan surat utang, ada kemungkinan pemerintah mengambil pinjaman dari organisasi bilateral atau multilateral semacam IMF. “Tapi kami belum membahasnya secara spesifik. Perhitungan net-borrowing perlu dilakukan,” kata Cowen di kantor perwakilan IMF Jakarta, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: Tahan Dolar, Indonesia dan Cina Kuras Devisa.)
Net borrowing adalah indikator yang mengukur selisih antara pendapatan dan pengeluaran pemerintah serta perusahaan pelat merah. IMF berpendapat Indonesia masih memiliki ruang untuk menambah utang luar negeri. Menurut Cowen, utang luar negeri Indonesia turun tajam dan tingkat utang pemerintah menurun. "Kami meyakini Indonesia masih memiliki kapasitas untuk meminjam lebih banyak," ujar Cowen.
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menyebutkan, total pinjaman pemerintah selama enam tahun terakhir terus meningkat. Pada 2009, utang Indonesia mencapai Rp 1.590 triliun. Pada Januari-November 2014, utang mencapai Rp 2.608 triliun. Adapun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 26,2 persen pada 2013 dan ditargetkan mencapai 25,6 persen sesuai anggaran perubahan 2014.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto
Berita terkait
Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana
1 jam lalu
Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun
1 jam lalu
Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.
Baca SelengkapnyaPerludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024
1 jam lalu
Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan
2 jam lalu
Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi
3 jam lalu
Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi
3 jam lalu
Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.
Baca SelengkapnyaPengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat
4 jam lalu
PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.
Baca SelengkapnyaSafari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih
4 jam lalu
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?
Baca SelengkapnyaJokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.
Baca SelengkapnyaPM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan
5 jam lalu
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.
Baca Selengkapnya