Rupiah Lesu, BI Sebar Iklan 'Cinta Rupiah'  

Reporter

Rabu, 17 Desember 2014 15:19 WIB

Iklan Gerakan Cinta Rupiah dari Bank Indonesia di TV. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Bank Indonesia, Peter Jacobs, mengatakan saat ini bank sentral tengah menggalakkan "Gerakan Cinta Rupiah". "Untuk mendorong masyarakat yang memegang dolar Amerika menukarkannya menjadi rupiah," katanya kepada Tempo, Rabu, 17 Desember 2014.

Aksi "Gerakan Cinta Rupiah", kata Peter, dilakukan melalui iklan di televisi dan media cetak. Di televisi, BI membuat tayangan tentang seseorang yang hendak membayar makanan di sebuah restoran menggunakan uang dolar Amerika. Namun kasir restoran itu menolak dan meminta si pembeli membayar dengan rupiah. (Baca: Pelemahan Rupiah Lebih Parah dari 2008.)

Menurut Peter, iklan tersebut bisa mengarahkan masyarakat untuk mencintai rupiah. "Kami juga meminta masyarakat agar menggunakan rupiah dalam transaksi dalam jumlah besar." (Baca: Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah.)

Peter menjelaskan "Gerakan Cinta Rupiah" merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Transaksi di Indonesia. Sebab, kata Peter, di perbatasan Indonesia kerap terjadi transaksi menggunakan dolar dan mata uang asing lain seperti ringgit. (Baca: Cara Memanfaatkan Pelemahan Rupiah ala JK.)

Namun Peter menampik jika "Gerakan Cinta Rupiah" baru berjalan saat kurs tengah lesu. "Itu cuma kebetulan. Kami melakukan ini untuk menindaklanjuti undang-undang, bukan karena rupiah melemah," katanya.

Kampanye cinta rupiah pernah mengemuka pada 1997-1998 saat Indonesia dilanda krisis moneter. Selain jargon pemerintah, saat itu bahkan ada lagu anak-anak berjudul Aku Cinta Rupiah dan Krismon yang dinyanyikan oleh Cindy Cenora. Lagu itu mendorong masyarakat untuk menukar dolar demi mendorong rupiah yang tengah terperosok.

PERSIANA GALIH

Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar













Advertising
Advertising

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

13 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

15 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya