JK: Pertumbuhan Ekonomi Minimal 5,5 Persen  

Reporter

Rabu, 10 Desember 2014 15:51 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan), menghadiri pertemuan dengan gubernur seluruh Indonesia di Istana Bogor, Jabar, 24 November 2014. Pertemuan tersebut guna membahas agenda pembangunan Indonesia ke depan guna meningkatkan interkoneksi wilayah-wilayah di nusantara. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia minimal mencapai 5,5 persen dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini terjadi lantaran Indonesia memiliki potensi menarik investasi dan sumber daya yang bisa menopang pertumbuhan. "Kita masih tumbuh 5,5 persen di tengah banyak badai," kata JK dalam acara Tempo Economic Outlook di Hotel Shangri-La, Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Agus Marto Yakin Ekononomi Tumbuh 5,8 Persen)

Menurut JK, saat ini hampir semua lembaga keuangan internasional menawarkan diri membantu Indonesia. Sebab, ujar JK, Indonesia adalah pasar yang potensial pada masa mendatang. "Pemerintah pun memiliki instrumen anggaran dan kebijakan yang tepat."

Menurut JK, tantangan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi saat ini adalah kemampuan anggaran serta tingginya beban subsidi dan beban operasional pemerintah. Dulu, tutur JK, pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh ekspor komoditas, salah satunya batu bara yang harganya tinggi. Namun saat ini pemerintah harus mewujudkan keseimbangan pendapatan dan belanja untuk mendorong pertumbuhan. "Seperti mengatur subsidi dan efisiensi belanja negara yang kurang penting." (Baca: Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun)

Tantangan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi juga pernah dipaparkan Bank Dunia melalui laporan triwulanan yang dirilis awal pekan kedua Desember 2014. Dalam paparannya, Ekonom Utama Bank Dunia, Ndiame Diop, mengatakan dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia yaitu penyerapan belanja modal yang masih jauh dari harapan serta penurunan defisit neraca transaksi berjalan.

Sampai akhir Oktober 2014, realisasi belanja modal hanya sekitar 38 persen dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sedangkan defisit neraca transaksi berjalan baru mencapai 3,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan ketiga 2014. "Penurunan secara bertahap defisit transaksi berjalan diperkirakan terus berlangsung dan bisa mencapai angka 2,8 persen dari PDB pada 2015," kata Diop.

Diop menuturkan Indonesia saat ini mempunyai kesempatan memperbaiki layanan publik setelah memiliki ruang fiskal Rp 100 triliun dari penyesuaian harga bahan bakar minyak bersubsidi. Menurut dia, alokasi anggaran yang baik, termasuk untuk pelayanan kesehatan dan program perlindungan sosial, dapat mempercepat upaya pemberantasan kemiskinan yang melambat. "Tanpa dukungan ini, tingkat kemiskinan yang saat ini 11,3 persen akan tetap berada di atas angka 8 persen pada 2018," ujarnya.

ANDI IBNU | FERY F.

Berita Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY







Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

21 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

9 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya