Waspada, Kurs Rupiah Terendah dalam Enam Tahun  

Reporter

Kamis, 4 Desember 2014 06:23 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika berada di level terendah selama enam tahun terakhir. Pada penutupan perdagangan Rabu, 3 Desember 2014, rupiah melemah 30 poin (0,24 persen) ke level Rp 12.301 per dolar Amerika.

Di pasar spot, rupiah bahkan menembus level 12.302 per dolar, sebelum ditutup pada angka 12.294. Rupiah pernah berada di level terendah 12.375 per dolar pada 2 Desember 2008. (Baca: Ini Resep Menteri Bambang Agar Rupiah Tak Loyo)

Selain rupiah, mata uang ringgit Malaysia juga anjlok 0,5 persen ke 3.4420 per dolar, terburuk sejak Februari 2010. Won Korea Selatan juga melemah. Yen Jepang paling rendah dibanding dolar selama tujuh tahun terakhir.

Ekonom dari PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, menilai keperkasaan dolar diperkirakan akan bertahan agak lama, setidaknya hingga akhir 2014. Jika suku bunga bank sentral Amerika (The Fed) naik, investor akan semakin memburu dolar. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Rupiah Terseok)

Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh faktor global. Penurunan harga minyak dunia dan kemungkinan penambahan dana stimulus oleh bank sentral Jepang dan bank sentral Eropa membuat dolar makin kuat. “Kalau pasokan uang yen dan euro melimpah, dolar akan menguat,” tutur David kepada Tempo.

Sebelumnya, ekonom memperkirakan rupiah akan menembus 12.300 pada 2015. Namun inflasi yang cukup tinggi dibanding negara-negara mitra dagang utama membuat rupiah merosot. Selain itu, membaiknya ekonomi Amerika akibat penurunan harga minyak ke level US$ 60-80 per barel membuat dolar semakin perkasa.

FAIZ NASRILLAH

Berita Terpopuler
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Gubernur FPI Siap Duel dengan Nikita Mirzani







Berita terkait

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya