Perusahaan Bakrie Diberi Cap 'Gagal Bayar' Utang  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 15:20 WIB

BUMI Resources

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) menurunkan peringkat kredit PT Bumi Resources, lini bisnis utama Grup Bakrie di sektor pertambangan. S&P menurunkan peringkat utang Bumi dari selective default menjadi default atau gagal bayar. (Baca juga: Gelombang Badai Utang Bakrie)

Menurut analis dari Kredit S&P, Vishal Kulkarni, kredit korporasi Bumi dinyatakan default karena perusahaan ini dinilai tidak mampu membayar kewajibannya, setidaknya selama enam bulan ke depan. "Kami menduga Bumi akan mengalami general default (gagal bayar secara keseluruhan)," kata dia seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 3 Desember 2014.

Penilaian ini didasarkan S&P atas beberapa catatan, salah satunya saat tiga anak usaha Bumi Resources sudah mendapat persetujuan atas restrukturisasi utang dari Pengadilan di Singapura. Tiga perusahaan itu yakni Bumi Investment Pte Ltd, Enercoal Resources Pte Ltd, dan Bumi Capital Pte Ltd yang berbasis di Singapura. Perusahaan-perusahaan itu juga dikabarkan sudah meminta perlindungan dari kreditur di Amerika, setelah menanggung utang Rp 3,7 triliun. Selain itu, Bumi gagal membayar bunga dari utang senilai US$ 700 juta.

Dalam pemaparan di Jakarta, Rabu, 26 November 2014, Direktur Keuangan Bumi Resources Andrew Christopher Beckham mengatakan jumlah utang perseroan mencapai US$ 3,73 miliar atau sekitar Rp 44,77 triliun. Utang terbesar berasal dari Country Forest Limited Facility sebesar US$ 1,03 miliar. Ini adalah utang dari lembaga keuangan milik China Investment Corporation (CIC). (Baca juga: Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar)

Pada awalnya, kata Beckham, utang kepada CIC mencapai US$ 1,9 miliar dengan tingkat bunga 12 persen. Namun pada tahun 2013 dan 2014 perseroan telah membayar ‎masing-masing US$ 600 juta dan US$ 600 juta. "Tahun depan akan dibayar US$ 700 juta," katanya.

Beckham yakin kinerja perusahaannya akan terus membaik tahun depan. ‎Dia menargetkan kapasitas produksi batu bara tahun depan mencapai 100 metrik ton. Selain menargetkan peningkatan kapasitas produksi, Bumi juga berencana memangkas utang dan bunga. Bahkan dia menyatakan bahwa perusahaan akan berusaha agar kembali mendapatkan laba dan mampu membagikan dividen.

FERY F. | FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler
Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga
KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin

Berita terkait

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

16 Oktober 2023

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

13 September 2023

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

17 Agustus 2023

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.

Baca Selengkapnya

Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

21 Oktober 2022

Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

17 Oktober 2022

Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

Utang luar negeri Indonesia pada akhir bulan sebesar US$ 397,4 miliar, lebih rendah ketimbang posisi Juli lalu yang sebesar US$ 400,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Semester I 2022 Tumbuh 8.768 Persen, Emiten Bumi Resources Percepat Bayar Utang

2 September 2022

Laba Semester I 2022 Tumbuh 8.768 Persen, Emiten Bumi Resources Percepat Bayar Utang

Emiten batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk.(BUMI) mencetak pertumbuhan laba hingga 8.768 persen pada semester I/2022.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

15 Agustus 2022

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

Utang Luar Negeri RI pada triwulan II turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 412,6 miliar.

Baca Selengkapnya

Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

4 Agustus 2022

Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

Utang pemerintah tercatat Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.

Baca Selengkapnya