BKPM Minta Industri Tekstil Tak Pindah ke Vietnam  

Reporter

Selasa, 25 November 2014 10:20 WIB

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Azhar Lubis meminta industri tekstil tak buru-buru merelokasi pabrik mereka ke Vietnam dan Myanmar. Para pengusaha diminta bernegosiasi dulu soal tuntutan kenaikan upah buruh akibat kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi.

"Gak perlu menutup atau relokasi. Tuntutan kenaikan upah juga pasti akan terjadi di Vietnam dan negara lainnya," kata Azhar saat dihubungi, Senin, 24 November 2014. (Baca: Harga BBM Naik, Penjualan Mobil Anjlok)

Menurut Azhar, seharusnya para pengusaha tekstil sudah bisa mempersiapkan dampak kenaikan BBM subsidi terhadap kenaikan upah buruh. Sebab rencana kenaikan BBM subsidi sudah jauh hari dibahas. Apalagi Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia justru yang mendorong kenaikan harga BBM subsidi. "Coba lihat, upah naik juga di Vietnam. Cuma sekarang kenaikannya berapa, upah nggak naik ya nggak mungkin juga," kata Azhar. (Baca: Isu Harga BBM Masih Dorong Indeks Saham)

Tekstil, kata dia, merupakan salah satu sektor industri yang mengandalkan upah murah. Azhar menilai wajar ada tuntutan kenaikan upah terutama saat perekonomian sedang bertumbuh. Kenaikan upah masih dinilai wajar asalkan masih bisa terjangkau oleh perusahaan dan kehidupan buruh mengalami perbaikan. (Baca: Bappenas Klaim Dampak Kenaikan BBM Hanya Sesaat)

Dia meminta para pengusaha tekstil tenang menghadapi tuntutan kenaikan upah buruh. Azhar yakin Dewan Pengupahan di daerah masing-masing masih bisa mengambil jalan tengah antara tuntutan dan kemampuan pengusaha. "Kalau hanya naik 10-15 persen oke saja, berbeda kalau sudah 30-100 persen. Saya kira tidak ada yang sampai segitu," kata Azhar.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan puluhan perusahaan tekstil bakal merelokasi pabriknya ke Vietnam dan Myanmar. Kemudahan birokrasi serta rendahnya upah buruh dianggap menjadi salah satu daya penarik kedua negara itu. Kenaikan harga BBM bersubsidi juga dinilai memukul beban biaya. Kenaikan itu menyebabkan buruh meminta kenaikan upah rata-rata 15-20 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler
10 Tahun Presiden, SBY Bakar Subsidi BBM Rp 1.300 T
Sam Pa, Surya Paloh, dan Kerajaan Neraka
Jokowi Jadi Idola di Malaysia
Siapa Sam Pa, Bos Sonangol dan Kawan Surya Paloh?
Jean Alter Tak Bunuh Sri di Bandara Soekarno-Hatta

Berita terkait

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

27 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

32 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

33 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

48 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

55 hari lalu

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

28 Januari 2024

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyerang balik Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

26 Januari 2024

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia sebut kinerja Tom Lembong di Kementerian Investasi yang merupakan lulusan Harvard. Ini pendidikan mereka.

Baca Selengkapnya