Antrian kendaraan roda dua yang di tinggalkan pemiliknya didepan SPBU Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat
TEMPO.CO, Kupang - Menjelang kenaikan harga, bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, mulai langka. Kelangkaan itu menyebabkan banyak kendaraan mengantre di dua stasiun pengisian bahan bakar umum pada Kamis, 6 November 2014.
Antrean di SPBU terlihat di wilayah Oelpuah dan Kilometer 3. Di SPBU Oelpuah, panjang antrean kendaraan mencapai 100 meter dan mengakibatkan lalu lintas di sekitarnya macet. Begitu pula dengan SPBU Kilometer 3. "Ada info harga BBM naik. Karena itu, warga menyerbu SPBU," kata Kepala Desa Oebaki, Kecamatan Noebeba, Timor Tengah Selatan, Lodovikus Fallo. (Baca: Kelangkaan BBM karena Pemerintah Dikunci DPR.)
Pemilik kendaraan harus berebut dengan warga yang membawa jeriken untuk membeli bensin dan solar. Diduga, warga yang membeli bensin dengan jeriken hendak menjual kembali komoditas bersubsidi itu dengan harga Rp 20 ribu per liter.
Sales Area Manager PT Pertamina Wilayah Nusa Tenggara Timur Ronny Anthoko mengatakan pasokan BBM ke dua SPBU itu tetap dikirim seperti biasa, satu kali setiap hari. Setiap hari ada 60 kiloliter bensin dan 40 kiloliter solar yang dikirim dari Kupang ke Timor Tengah Selatan. "Stok cukup, tapi antrean itu terjadi karena warga panik sehingga membeli secara berlebihan," ujarnya. (Baca: Hiswana: Pembatasan Penjualan Picu Kelangkaan BBM.)
Pasokan BBM ke Timor Tengah Selatan sering mengalami keterlambatan akibat jarak tempuh yang sangat jauh, yakni sekitar 110 kilometer. Dari Kupang, waktu tempuh ke wilayah ini mencapai tiga jam.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.