Hadapi MEA 2015, 13 Kawasan Industri Dibangun  

Reporter

Jumat, 31 Oktober 2014 16:55 WIB

Suasana perluasan Kawasan Industri Tugu Semarang (30/9). Perluasan dilakukan untuk mengantisipasi Rencana Peraturan Pemerintah, bahwa pada 2020 semua industri masuk Kawasan Indsutri. Foto: TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan akan membangun 13 kawasan industri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Kawasan-kawasan industri itu akan dibangun luar Pulau Jawa. "Akan dibangun di Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua," katanya di Menara Kadin, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Saleh, pembangunan kawasan industri ini telah disesuaikan dengan potensi daerah. Keunggulan dan potensi daerah bisa segera diolah di kawasan industri baru tersebut. Dia mengatakan pemerintah juga akan mengupayakan pembangunan infrastruktur di kawasan industri baru. "Salah satunya pelabuhan, agar mempermudah distribusi," ujarnya. (Baca: Masyarakat Ekonomi ASEAN Sulit Dicapai)

Untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan kawasan industri, Saleh akan menjajaki skema kerja sama antara pemerintah dan swasta. Jika kerja sama dengan swasta tidak memungkinkan, pemerintah bisa membangun sendiri kawasan industri itu. Namun Saleh belum merinci dana yang diperlukan untuk membangun 13 kawasan industri tersebut. Setelah kawasan industri ini berdiri, Saleh berharap harga produk lokal bisa bersaing dengan produk asing.

Data Sekretariat ASEAN menyebutkan, perdagangan antar-negara-negara di Asia Tenggara tumbuh lebih cepat dibanding perniagaan dengan negara di luar kawasan. Selama periode 1993-2013, perdagangan intra-ASEAN tumbuh 10,5 persen per tahun. Perdagangan intra-ASEAN juga menyumbang 25 persen produk domestik bruto Asia Tenggara. (Baca: Mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN )

Namun banyak kalangan yang khawatir Indonesia tidak mampu menghadapi MEA 2015. Sebab, produk Indonesia dinilai sulit bersaing dengan barang asing. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dinilai hanya menjadi pasar empuk bagi negara lain. Sedangkan Indonesia tidak mampu menembus pasar negara lain.

GANGSAR PARIKESIT

Berita Terpopuler
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Jadi Menteri, Gaji Susi Tinggal 1 Persen
Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan







Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

54 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya