PLN Dinilai Tidak Efisien

Reporter

Editor

Selasa, 31 Mei 2005 13:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Working Group on Power Sector Restructuring (WGPSR) menemukan adanya ketidakefisienan pengelolaan PT PLN (persero) yang akhirnya menjadi penyebab utama terjadinya krisis listrik di Indonesia. Menurut Koordinator WGPSR, Fabby Tumiwa, setidaknya ada empat bagian yang menjadi sumber efisiensi pengelolaan PT PLN. Pertama, adanya proyek-proyek yang diindikasikan mark up (penggelembungan). Diantaranya proyek PLTGU Cilegon, PLTU Cilacap, PLTG Indralaya II, PLTG Batu Ampar, PLTG Borang, dan turbin gas truck mounted customer information service. Nilainya sekitar Rp 574 miliar dan US$ 183,9 juta, kata Fabby, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (31/5). Bagian kedua adalah kerugian akibat salah investasi atau investasi yang tidak tepat dan tidak perlu. Salah satu contohnya adalah pembangunan PLTGU Pemaron 135 megawatt oleh anak perusahaan PLN yaitu PT Indonesia Power. Ini adalah proyek senilai Rp 65 miliar yang merupakan proyek relokasi dua unit PLTG berusia 30 tahun, masing-masing 45 megawatt dari unit pembangkit Tanjung Priok. Kemudian diubah menjadi combine cycle (PLTGU) sebesar 135 megawatt. Pembangkit yang dipasang dikawasan wisata Lovina, Bali Utara, semula diharapkan berproduksi bulan Mei 2004. Namun dalam masa uji coba mengalami kerusakan hingga April lalu masih dalam perbaikan. Ketiga adalah manajemen perawatan dan perbaikan pembangkit yang buruk. Menurut Fabby, PLTGU Muara Karang, PLTG Gresik, PLTA Cirata, dan PLTU Paiton saja mengalami perbaikan senilai Rp 900 miliar. Contoh lainnya, untuk PLTGU Muara Karang saja telah mengalami gangguan sebanyak 101 kali yang mengakibatkan kerugian sekitar US$ 87 juta. Keempat, tambah Fabby, selama ini praktek manajemen perusahaan melanggar azas-azas pengelolaan perusahaan yang sehat. Ia mencontohkan, pembagian uang tantiem sebesar Rp 4,3 miliar yang saat ini kasusnya tengah diperiksa perusahaan. Selain itu, studi LNG terminal dan pemrosesan ulang gas, penyimpangan penyaluran aliran tenaga listrik pada PT Polysindo Eka Perkasa, manipulasi kerugian, dan pembatalan kontrak penyediaan suku cadang dengan Colombia Turbo Engineering. Dari poin empat terdapat kerugian sebesar Rp 1,8 triliun dan US$ 84 juta. Menurut Fabby, temuan dari WGPSR ini merupakan sebagian kecil dari inefisiensi yang terjadi di PT PLN. Ini adalah puncak dari gunung es, kami duga jika dilakukan audit maka nilai inefisiensinya mungin jauh lebih besar dari yang diperkirakan WGPSR, katanya. Dengan temuan ini, WGPSR meminta dilakukan investigasi total atas proyek-proyek PLN pada KPK. Fabby menambahkan, kementerian BUMN juga perlu segera melakukan evaluasi kinerja terhadap komisaris dan direksi PT PLN. muhamad fasabeni

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

11 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

11 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

27 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

27 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

27 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

27 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

40 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya