OJK Naikkan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 27 Oktober 2014 18:08 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Bandung - Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana mengatakan tiga peraturan baru khusus mengatur kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ditargetkan terbit akhir tahun ini.

"Salah satu yang diatur untuk penguatan BPR itu mengenai modal disetor," katanya setelah membuka Musyawarah Nasional Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di Bandung, Senin, 27 Oktober 2014.

Tiga peraturan OJK yang akan terbit itu mengenai kelembagaan, tata kelola, serta ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPM) dan pemenuhan modal inti untuk BPR. "Untuk kelembagaan BPR sudah final, sudah kita ajukan ke rapat Dewan Komisioner dan akan segera dikeluarkan paling lambat Desember. Kita harapkan November sudah keluar," kata Heru.

Heru mengatakan aturan tentang kelembagaan BPR itu salah satunya mengatur penyertaan modal disetor untuk pendirian BPR baru, yang diatur berbeda mengacu pada zonasi. Indonesia akan dibagi dalam empat zonasi, yang masing-masing memiliki ketentuan berbeda untuk modal disetor bagi pendirian BPR baru, yakni Zona 1 Rp 14 miliar, Zona 2 Rp 8 miliar, Zona 3 Rp 6 miliar, serta Zona 4 Rp 4 miliar. "Zona itu menandakan kompleksitas suatu tempat. Semakin kompleks wilayah itu diharuskan memiliki modal besar," ujarnya.

Adapun untuk BPR yang sudah berdiri, OJK secara bertahap akan memintanya menaikkan modal inti kendati tidak perlu mengikuti ketentuan zonasi. "Hingga pada 2019 nanti, modal intinya sudah mencapai Rp 6 miliar, sudah eksisting. Secara bertahap mereka akan diminta menaikkan modal intinya," kata Heru.

Heru mengakui batas waktu yang diberikan OJK terlalu lama. "Tapi kita perlu tahapan, kemampuan mereka tidak sama. Kemampuannya terbatas, beragam, sehingga kita berikan spare waktu yang agak luas agar mereka bisa menyiapkan diri," kata Heru.

Heru mengatakan OJK sengaja mendorong BPS menaikkan modal intinya sebagai bagian dari strategi penguatan kelembagaannya. Dia beralasan, semakin besar modal, semakin efisien kinerjanya, sehingga bisa menekan suku bunga kredit. "Sekarang masih banyak yang di bawah, itu juga belum seragam," katanya.

OJK mencatat terdapat 49,5 persen BPR yang sudah beroperasi memiliki modal inti kurang dari Rp 3 miliar, yang mayoritas perkembangannya negatif. "Pertumbuhan BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp 3 miliar dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan negatif. Efisiensi kredit BPR yang bermodal kecil cenderung tinggi, berdampak pada penetapan suku bunga kredit yang relatit tinggi," kata Heru.

AHMAD FIKRI

Berita lain:
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi







Berita terkait

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

4 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

23 hari lalu

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.

Baca Selengkapnya