Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy menyatakan tidak mempermasalahkan posisi Menteri Perumahan Rakyat dan Infrastruktur diisi oleh kalangan politikus. "Mau politikus atau profesional tidak penting. Yang penting orangnya berpengalaman di bidang properti dan mudah berkomunikasi dengan pengusaha properti," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 Okotber 2014. (Baca: Ini Beberapa Calon Baru Kabinet Jokowi)
Dia mengatakan Menteri Perumahan Rakyat tak hanya memiliki kemampuan, melainkan kemauan juga untuk bekerja keras. "Yang hebat banyak, tapi kalau tidak punya hati dan kemauan dalam melakukan kerja-kerja, tentu akan kesulitan," katanya. (Baca: Formasi Rampung, Jokowi Stop Panggil Calon Menteri)
Presiden Joko Widodo, kata Eddy, sebaiknya tak gegabah memilih Menteri Perumahan. Alasannya, posisi tersebut merupakan pos strategis yang tak hanya mengatur perumahan. "Menpera membawahkan pula kawasan-kawasan di sekitarnya," katanya.
Sejumlah nama beredar untuk mengisi calon menteri di kabinet Jokowi. Informasi yang diperoleh Tempo, salah satunya adalah politikus Partai NasDem, Enggartiasto Lukito. Dia disebut-sebut akan menduduki jabatan sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan Infrastruktur. Politikus yang pernah bergabung dengan Partai Golkar ini cukup dikenal di dunia properti. Dia pernah menjabat pula sebagai Ketua Real Estate Indonesia.