TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan penerimaan pajak hingga kuartal III 2014 baru mencapai 65 persen. Nilainya, kata dia, mencapai Rp 680 triliun. (Baca: Kejar Target, Dirjen Pajak Butuh 95 Ribu Pegawai)
Fuad yakin target penerimaan pajak akan tercapai pada akhir tahun. Namun, kata dia, pencapaian tersebut sangat bergantung pada kondisi perekonomian. "Kalau ekonomi membaik, penerimaan pajak akan bagus, dan sebaliknya," ujarnya seusai melantik pengurus Ikatan Konsultan Pajak Indonesia, Senin, 13 Oktober 2014.
Untuk mencapai target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 sebesar Rp 1.072,38 triliun, Fuad mengatakan akan terus berupaya keras. Salah satunya dengan ekstensifikasi pajak.
Meski dengan kapasitas pegawai yang terbatas, Fuad mengatakan, ada inisiatif dan langkah-langkah yang efektif untuk mencapai target. "Pokoknya saya usahakan akan capai Rp 1.000 triliun, dan rasanya bisa," ujarnya. (Baca: Empat Cara 'Gas Pol' Penerimaan Pajak)
Saat ini, kata Fuad, Indonesia membutuhkan 95 ribu pegawai pajak. Namun jumlah pegawai pajak yang ada hanya 33 ribu orang, kurang jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang mencapai 25 juta orang (wajib pajak pribadi) dan 2 juta wajib pajak badan.
Jika dibandingkan dengan jumlah pegawai pajak, rasionya mencapa 1 : 818 atau seorang pegawai melayani 818 wajib pajak. Karena itu, kata Fuad, pemerintah baru harus memperhatikan hal tersebut. "Jika tidak, gigit jari saja, tax ratio kita akan terus 12 persen," ujarnya. (Baca: Target Pajak 2015 Dinilai Terlalu Ambisius) TRI ARTINING PUTRI