Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Kaltim  

Reporter

Senin, 13 Oktober 2014 07:52 WIB

Seorang calon penumpang melintasi ruang tunggu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Riau, 17 September 2014. Kabut asap yang berasal dari 248 titik api disejumlah wilayah di Sumatera mengakibatkan sejumlah penerbangan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II mengalami penundaan. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Balikpapan - Kabut asap masih menganggu penerbangan antar kota di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Senin, 13 Oktober 2014. Beberapa bandara terpaksa tidak melayani penerbangan, di antaranya Bandara Melak, Kutai Barat, dan Samarinda. “Gangguan asap terutama terjadi di kawasan Kutai Barat,” kata Gatot Riyadi, Kepala Bandara Tanjung Harapan, Senin, 13 Oktober 2014.

Gangguan asap itu antara lain mengganggu maskapai Kalstar yang melayani rute penerbangan Tarakan-Tanjung Selor-Samarinda- Melak-Balikpapan. Lantaran wilayah Samarinda dan Kutai Barat terpapar kabut asap yang tebal, penerbangan pun ditunda. “Pihak bandara tentu tidak mau berspekulasi. Keselamatan penumpang adalah hal utama,” kata Gatot. (Baca: Kabut Asap, Bandara Melalan Melak Ditutup 3 Hari)

Menurut Gatot, Bandara Tanjung Harapan juga sempat ditutup Selasa lalu karena jarak pandang hanya 800-900 meter, jauh dari jarak aman 2 kilometer. Walhasil, enam penerbangan tidak bisa dijalankan. “Maskapai yang mengalihkan rutenya,” ujar Gatot.

Adi Prasetyo, salah satu penumpang pesawat yang kena imbas kabut asap, menyebut penerbangan berjalan normal saat lepas landas dari Bandara Juata, Tarakan. Namun, pesawat yang ditumpanginya tertahan di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.

“Penumpang diminta menunggu hingga kondisi cuaca di Samarinda cukup cerah agar pesawat bisa melanjutkan penerbangan,” ujar Adi, yang hendak menuju Balikpapan. (Baca: Sekolah di Palangkaraya Libur 2 Hari karena Asap)

Saat cuaca cerah, Adi melanjutkan, pesawat akhirnya melanjutkan penerbangan menuju Samarinda. Setibanya di Samarinda, penerbangan tertunda kembali karena menunggu membaiknya jarak pandang penerbangan pesawat di Samarinda.

“Saya sudah bersiap naik taksi dari Samarinda menuju Balikpapan jika pesawat dari Samarinda tidak bisa berangkat. Untunglah jadi berangkat,” kata Ali. Gara-gara asap, Ali butuh waktu sekitar enam jam untuk menempuh rute Tarakan-Balikpapan. Padahal, jika penerbangan normal, ia cuma butuh waktu 35 menit.

SG WIBISONO

Terpopuler
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Amir Syamsuddin: Nurhayati Sudah Diberi Sanksi
Zuckerberg Lihat Sunrise di Borobudur Luput dari 'Radar'


Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya