BI: Emerging Market Lanjutkan Reformasi Ekonomi

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 5 Oktober 2014 11:01 WIB

Sejumlah warga melintasi konstruksi bangunan di Beijing, Cina, (31/12). Cina tengah merayakan 30 tahun keberhasilan reformasi ekonomi, namun penciptaan lapangan kerja masih menjadi pusat perhatian pemerintah Cina. AP Photo/Ng Han Guan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan tren penguatan dolar karena kebijakan bank sentral Amerika, The Fed, perlu diantisipasi. Menurut Mirza, rencana The Fed menaikkan bunga pada tahun 2015 mendatang juga perlu diperhatikan secara saksama oleh sejumlah negara-negara yang tergolong emerging market. (Baca: Gubernur BI: Reformasi Fiskal Mendesak)

"Negara emerging market harus melanjutkan reformasi ekonomi, menjaga makro rasio yang sehat, serta pro-investasi agar terhindar dari capital reversal," kata Mirza kepada Tempo, Sabtu, 4 Oktober 2014.

Menjaga rasio makro yang sehat, menurut Mirza, dapat dilakukan lewat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di bawah 2,5 persen produk domestik bruto (PDB). Selain itu, menurut Mirza, pemberlakuan subsidi jangan sampai memberatkan APBN itu sendiri. (Baca: Apa Harapan Bimbim Slank untuk Kabinet Jokowi-JK?)

Hal selanjutnya yang dapat dilakukan adalah defisit transaksi berjalan berada di bawah 3 persen PDB. Neraca transaksi berjalan pada kuartal kedua 2014 diperkirakan masih akan defisit, terutama karena tak ada perubahan signifikan dalam komponen pada neraca tersebut bila dibandingkan kuartal sebelumnya. Neraca baru akan surplus apabila nilai ekspor jauh lebih tinggi daripada impor.

Selain ketiga hal di atas, Mirza melanjutkan, rasio utang luar negeri perlu dijaga sehat. Komposisi ULN pemerintah dan bank sentral pada Juli 2014 mencapai US$ 134,15 miliar. Sedangkan swasta mencakup industri perbankan mencapai US$ 29,16 miliar dan industri bukan bank mencapai US$ 127,24 miliar.

AISHA SHAIDRA












Baca juga:
Masalah Dengan Ancol Hambat Kreativitas Sea World
Habib Selon Ogah Komentari Aksi FPI
Kue Kurma, Lengkapi Sajian Menu Idhu Adha
Menikmati Lebaran dengan Sajian Daging Kurban

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya