Kata Praktisi Soal Aturan Pariwisata Religius  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 27 September 2014 12:35 WIB

Seribu penari Barongan menari saat festival "Tari Kolosal 1000 Barongan" di jalan raya kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Kediri, Jatim, 16 Agustus 2014. Seribu penari barongan dari berbagai daerah di Kediri tampil bersama untuk menari massal untuk Pekan Budaya dan Pariwisata serta menyambut HUT RI ke-69. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Jakarta - Riyanto Sofyan, pemilik jaringan Hotel Sofyan, menyambut baik rencana pembuatan standardisasi syariah untuk pariwisata oleh pemerintah. Menurut Riyanto, ada dua paradigma yang perlu diubah untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata syariah, yakni tren masyarakat saat ini untuk mensosialisasikan pariwisata syariah dan perkembangan ekonomi masyarakat sendiri.

"Kini masyarakat Barat sudah mulai back to nature, menggunakan hal yang halal," kata Riyanto dalam diskusi ekonomi syariah di Hotel Sofyan Syariah, Sabtu, 27 September 2014. (Baca: Garuda Indonesia Travel Fair 2014 Raup 223 Miliar)

Menurut Riyanto, potensi ekonomi warga muslim dunia cukup besar. Berdasarkan demografi masyarakat dunia saat ini, sekitar 56 persen warga muslim berada dalam masa produktif. Mereka, ujar Riyanto, mulai mengubah kebiasaan dari muslim tradisional ke muslim futuris yang tidak menolak perubahan zaman.

"Mereka lebih terbuka terhadap teknologi, life data-style, namun masih berpegang pada aturan agama," kata Riyanto. (Baca: Jakarta Gelar Gebyar Budaya)

Dalam pertumbuhan ekonomi global, GDP negara Islam yang tergabung dalam organisasi OKI tercatat hingga GDP OKI US$ 9,6 triliun, persis di bawah pendapatan Amerika Serikat US$ 16 triliun dan di atas Cina yang hanya US$ 8,5 triliun. "Pertumbuhan negara OKI itu jauh lebih tinggi 6,3 dibanding negara lain yang hanya 5,3 persen," kata Riyanto.

Dengan kondisi itu, kata Riyanto, perkembangan ekonomi syariah, khususnya sektor pariwisata syariah, ke depannya diperkirakan tumbuh cepat dengan potensi yang besar sekali. "Makanya kita berusaha untuk memacu pertumbuhan ekonomi syariah dengan label halal dan aman," kata Riyanto.

Beberapa negara dunia, Riyanto menambahkan, seperti Thailand, Australia, dan Amerika, yang selama ini kurang memperhatikan perkembangan wisata syariah, mulai merancang strategi untuk menghimpun potensi mereka. "Kenapa kita tidak bisa bersaing dengan mereka? Saya berharap pemerintah menangkap potensi ini," kata Riyanto.

Negara-negara itu, ujar Riyanto, mulai menawarkan konsep wisata syariah yang lebih aman dengan label halal. Dia pun tidak sungkan mencontohkan seluruh jaringan Hotel Sofyan yang mulai menanggalkan kebiasaan lama, yaitu kerap menyuguhkan minuman alkohol, dan menggantinya dengan kebiasan lain. "Pertumbuhan kami masih bagus, bahkan tahun lalu tumbuh 13 persen," kata Riyanto.

JAYADI SUPRIADIN










Terpopuler:
RUU Pilkada, SBY Minta Dalang Walkout Diusut
Demokrat Walkout RUU Pilkada, Ruhut: Siapa yang Ngibulin?
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
Pengamat: RUU Pilkada Balas Dendam Kubu Prabowo
Ahok dan Ridwan Kamil Bisa Jadi Motor Gugat UU Pilkada







Advertising
Advertising

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

52 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya