Karyawan PT. Merpati Nusantara Airlines (Persero) melakukan aksi damai di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, 16 September 2014. Mereka juga menuntut Kementerian BUMN dan Kemenkeu percepat Restrukturisasi dan Revitalisasi Merpati, serta menentukan nasib Merpati dan karyawannya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan akan menyelesaikan masalah Merpati National Airways sebelum lengser dari jabatannya sebagai menteri. Meski tak berani berjanji, ia menyatakan optimistis.
"Saya tak berani janji. Insya Allah, selesai," ujarnya saat ditanyai ihwal kemungkinan selesainya masalah Merpati pada masa jabatannya, Kamis, 25 September 2014. Dahlan mengaku telah menemukan ide untuk menuntaskan masalah Merpati. Namun, ia enggan menyebutkan ide atau opsi apa saja yang tersedia untuk menyelamatkan maskapai penerbangan nasional ini.
"Jangan diungkapkan sekarang, nanti malah gagal," ujarnya. Dahlan hanya mengatakan jalan yang ditempuh akan berbelit. "Caranya agak muter, memerlukan banyak perizinan dari berbagai stakeholder," katanya. Ia mengatakan ada teknik-teknik tertentu untuk memperjuangkan hak-hak karyawan Merpati.
Sebelumnya, gencar diberitakan bahwa Merpati terancam bangkrut. Maskapai ini disebut menanggung utang Rp 7 triliun. Selain itu, sudah delapan bulan karyawannya tak menerima gaji akibat pengelolaan yang buruk.
Dahlan mengaku tak dapat menjabarkan ide atau rencana yang akan ia ambil untuk menyelamatkan Merpati. "Jika dalam satu atau dua bulan dapat jalan yang lebih jelas, saya akan lapor," ujarnya. Ia meminta publik menunggu satu-dua bulan ke depan untuk mendengarnya mengumumkan jalan yang ditempuh untuk menentukan nasib Merpati.