Dahlan Iskan Emoh Tanggapi Rencana Pembekuan Petral

Reporter

Kamis, 25 September 2014 13:34 WIB

Dengan mengenakan blangkon, Menteri BUMN Dahlan Iskan turut menonton acara Selamatan Budaya-Nonton Wayang Bareng Dahlan Iskan di halaman Rumah Dahlan, Jalan Bali, Surabaya (18/3). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan enggan mengomentari rencana pemerintah presiden terpilih Joko Widodo membekukan usaha Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Ia beralasan saat ini masih menjabat menteri. "Ya saya enggak mau komentarlah. Saya ini masih menteri," ujar Dahlan di Jakarta, Kamis, 25 September 2014. (Baca: Jokowi Bantah Tahu Rencana Pembekuan Petral)

Rencana pembekuan Petral diungkapkan oleh Tim Transisi bentukan Jokowi-Jusuf Kalla. Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, menyatakan pemerintah Jokowi-Kalla berkomitmen kuat memberantas mafia minyak dan gas (migas) dengan membentuk satuan petugas anti-mafia migas yang bekerja dengan serius dan efektif. Rencana pembekuan Petral adalah bagian dari upaya pemerintah mendatang memberantas mafia migas. (Baca: PDIP Minta Petral Diaudit)

"Hal ini akan dibarengi dengan perbaikan regulasi untuk menutup peluang munculnya mafia migas baru. Petral akan dibekukan, dilakukan audit investigatif terhadapnya. Pembelian minyak mentah dan bahan bakar minyak dilakukan oleh Pertamina dan dijalankan di Indonesia," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin, 22 September 2014. (Baca: Dahlan: Pertamina Jangan Beli Minyak ke Petral)

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Gde Pradnyana menilai rencana pembekuan Petral ini tak tepat. Menurut dia, pembekuan Petral tak serta-merta menyelesaikan masalah mafia migas di Indonesia. "Jangan bayangkan Petral dibubarkan lalu selesai semua. Saya tidak sependapat," kata Gde di Jakarta, Rabu, 24 September 2014.

Menurut Gde, yang perlu diperbaiki sebenarnya adalah sistem ekspor dan impor migas. "Ke depan itu ada tantangan berupa gap yang besar antara produksi dan konsumsi," ujarnya.

Dibanding membekukan Petral tanpa memperbaiki sistem, Gde mengatakan, sebaiknya pemerintah berfokus memastikan konsumsi tetap terpenuhi dan produksi meningkat. Ia menyebutkan, pada 2018, konsumsi minyak masyarakat bisa mencapai 1,5 juta barel per hari.

DINI PRAMITA | AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh
6 Orang Mati, Vonis Anas, dan Skandal Hambalang
FPI Demo, Masyarakat Diminta Dukung Ahok

Berita terkait

Sidang Perkara Korupsi LNG Karen Agustiawan, Jaksa Gali Keterangan Saksi Tim Legal PT Pertamina

8 hari lalu

Sidang Perkara Korupsi LNG Karen Agustiawan, Jaksa Gali Keterangan Saksi Tim Legal PT Pertamina

Karen Agustiawan didakwa memberikan persetujuan pengembangan bisnis gas beberapa kilang LNG potensial di AS tanpa pedoman pengadaan yang jelas.

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Korupsi LNG Pertamina Karen Agustiawan, Jaksa KPK Cecar Eks Bos PPT ET Singapura

30 hari lalu

Sidang Dugaan Korupsi LNG Pertamina Karen Agustiawan, Jaksa KPK Cecar Eks Bos PPT ET Singapura

Eks Managing Director PPT Energy Trading Singapura Arief Basuki hadir sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan korupsi LNG Pertamina

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

37 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

38 hari lalu

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

41 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Hakim Tolak Eksepsi Karen Agustiawan: Nota Keberatan tidak Berdasarkan Hukum

57 hari lalu

Hakim Tolak Eksepsi Karen Agustiawan: Nota Keberatan tidak Berdasarkan Hukum

Hakim Tipikor menilai eksepsi eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan tidak berdasarkan hukum

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Didakwa Rugikan Negara US$ 113 Juta di Kasus Korupsi LNG

12 Februari 2024

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Didakwa Rugikan Negara US$ 113 Juta di Kasus Korupsi LNG

Karen Agustiawan didakwa merugikan negara sebesar US$ 113,83 juta dalam pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk periode 2011-2021.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jalani Sidang Perdana di PN Jakarta Pusat Hari Ini

12 Februari 2024

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jalani Sidang Perdana di PN Jakarta Pusat Hari Ini

Karen Agustiawan secara sepihak langsung memutuskan untuk melakukan kontrak perjanjian pengadaan LNG dengan beberapa perusahaan LLC Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya