TEMPO.CO, Sorong - Produksi gas dari wilayah Maluku dan Papua tercatat turun. Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Enrico C.P. Ngantung, mengatakan setiap hari ini, produksi gas di wilayah Papua dan Maluku sebesar 1.249 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), sedangkan produksi minyak sekitar 15.500 barel minyak per hari (BOPD). Angka tersebut menurun dibandingkan data produksi sepanjang 2013.
Ketika itu, produksi gas di wilayah tersebut mencapai 2.323 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau menyumbang 26,2 persen dari total produksi gas nasional. Sementara itu, produksi minyak tercatat sebesar 16.408 barel minyak per hari (Barrel Oil Per Day/BOPD) atau 1,9 persen dari total produksi minyak nasional.
Meski produksi gas dan minyak turun, Enrico optimistis, kontribusi gas dari wilayah itu terhadap produksi gas nasional pada 2014, tak banyak berubah dari tahun lalu. "Kontribusinya masih sama, sekitar 26 persen," kata Enrico di sela-sela acara Media Gathering yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Sorong, Papua Barat, Jumat, 19 September 2014.
Ke depan, Enrico optimistis produksi gas dari wilayah itu bakal bertambah seiring dengan mulai berproduksinya dua kontraktor lain yakni Genting Oil dan Inpex. "Sekarang, mereka masih eksplorasi," ucapnya.
Genting diharapkan bakal berproduksi pada 2017. Sekedar catatan, Genting pertama kali menemukan potensi cadangan gas di Blok Kasuari, Papua Barat pada 2011. SKK Migas pernah melansir, cadangan gas di blok itu mencapai 2,2 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/tcf).
Adapun produksi minyak dari wilayah itu, dijelaskan Enrico memang tak banyak berkontribusi terhadap minyak nasional. "Kecil kita, yang gede kan di Chevron, 300 ribuan barel per hari," kata dia.
Saat ini, ada 54 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Maluku dan Papua. Sebanyak enam kontraktor sudah berproduksi, yakni BP Indonesia, PetroChina International (Bermuda), Ltd., JOB Pertamina-PetroChina Salawati, Pertamina EP Asset 5 Field Papua, Kalrez Petroleum dan Citic Seram Energy.
MARTHA THERTINA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen
12 Desember 2023
SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T
26 November 2023
SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016
23 Januari 2023
SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen
19 Januari 2023
SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca Selengkapnya