Koreksi Indeks Dow Jones Bakal Bayangi IHSG

Reporter

Senin, 15 September 2014 09:36 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah. Analis saham dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, memperkirakan hari ini IHSG akan berada pada posisi support 5.135-5.150. Pelemahan indeks salah satunya disebabkan oleh koreksi indeks Dow Jones Industrial Average 149,85 poin atau 0,9 persen ke level 16.987,51. "IHSG terkoreksi akibat dampak indeks Dow Jones yang ditutup pada level psikologis pada Jumat kemarin," katanya saat dihubugi Tempo, Senin, 15 September 2014. (Baca : IHSG Terancam Aksi Ambil Untung)

Dia menuturkan, IHSG masih rawan tekanan karena potensi koreksi akan terus berlanjut ke kisaran 4.950-5.000. Pasalnya, pada Rabu lalu, 10 September, penutupan indeks saham telah menembus 5.175. "Sebelum mencapai level support dan muncul sentimen baru, IHSG mengalami penurunan," katanya. (Baca : Kembalinya Investor Asing Jadi Amunisi IHSG)

Menurut Satrio, rebound pada emiten saham batu bara dan saham komoditas yang terjadi pada Jumat kemarin juga memicu pelemahan indeks. Rebound membuat pelaku pasar khawatir apakah hal ini akan tetap berlanjut atau tidak. (Baca : IHSG Masih Rentan Terkoreksi)

Berlanjutnya aksi jual yang dilakukan investor asing membuat bursa saham dalam negeri hanya menguat tipis dalam perdagangan akhir pekan lalu. Kondisi pasar modal regional yang masih bergerak variatif turut menghalangi laju indeks harga saham gabungan melangkah lebih signifikan. IHSG pun akhirnya bertengger pada level 5.143.

Analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan indeks saham masih tertekan aksi jual oleh investor asing yang terus meningkat. Dalam sepekan, aksi jual yang bahkan telah mencapai jumlah Rp 3,189 triliun membuat IHSG hanya bergerak fluktuatif dalam rentang level 5.100-5.200.

Menurut Lanjar, investor asing memang tampak semakin memperhatikan perkembangan wacana menjelang pertemuan rutin bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada 15 dan 16 September 2014. Pertemuan yang dijadwalkan membahas kebijakan moneter The Fed selanjutnya, yakni pengurangan kembali pemberian stimulus bulanan (tapering off) sebesar US$ 10 miliar dan rencana kenaikan suku bunga, menyebabkan investor asing akhirnya cenderung melepas aset-aset berisiko.

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya