Pemerintah Setujui Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Reporter

Selasa, 9 September 2014 06:38 WIB

Warga, sejak subuh, antre membeli gas elpiji 12 kg di salah satu penyalur elpiji besar di Bandung, Jawa Barat, (10/5). Setiap pembeli dibatasi hanya boleh membeli maksimal 2 tabung saja. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akhirnya merestui usulan Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan langkah tersebut diambil pemerintah untuk memangkas beban kerugian yang ditanggung Pertamina.

"Pemerintah mendukung usulan Pertamina mengenai besarannya diserahkan ke mereka," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Senin petang, 8 September 2014. (Baca: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Chatib: Inflasi Tidak Besar)

Menurut Chairul, harga keekonomian elpiji yang dijual Pertamina jauh di bawah harga pasar. Saat ini harga jual elpiji nonsubsidi tersebut sebesar Rp 6.100 per kilogram, sementara harga keekonomian mencapai Rp 12.100 per kilogram. "Selisihnya harga Rp 6.000, tentu akan memberatkan keuangan Pertamina," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, tutur dia, pemerintah akhirnya merestui permintaan kenaikan tersebut. Namun dia menyatakan kenaikan yang akan ditempuh perusahaan pelat merah itu tidak membebani masyarakat. "Walaupun mayoritas konsumen 12 kilogram berada di kota dan menengah ke atas."

Pemilik Bank Mega itu menyatakan hingga kini kementeriannya belum bisa membeberkan kapan dan besaran kenaikan tersebut. "Tanya mereka, tidak lama lagi Pertamina akan mengumumkan hal tersebut," ujarnya.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya menuturkan pihaknya belum bisa membocorkan berapa besaran kenaikan yang akan diterapkan. Ia mengaku telah mendapatkan restu tersebut dari pemerintah dan segera menggelar rapat dalam waktu dekat. "Soal besaran dan waktunya (naik) nanti, saya kabari secepatnya," ujarnya. (Baca: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Gas Melon Bakal Diserbu)

Sebelumnya, juru bicara PT Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan pihaknya akan menaikkan harga elpiji 12 kilogram secara bertahap dengan kisaran Rp 1.000-1.500 hingga 2016 mendatang.

Langkah ini dilakukan untuk menghapus kerugian akibat harga jual di bawah harga keekonomian. Dalam perhitungannya, jika kenaikannya sebesar Rp 1.000 per kilogram, Pertamina berpotensi menekan kerugian hingga Rp 80 miliar per bulan.

Hingga semester pertama tahun ini, Pertamina mencatat kerugian sebesar Rp 2,81 triliun. Sedangkan untuk hitungan satu tahun kalender, kerugiannya mencapai Rp 5 triliun. Angka tersebut dihitung pada harga kontrak (contract price) Aramco sebesar US$ 917 per metrik ton.

JAYADI SUPRIADIN










Baca juga:
Ahok Soal RUU Pilkada: Kepala Daerah Bisa Jadi Sapi Perah DPRD
Warga Lereng Kelud Kesulitan Akses BPJS
Parkir Liar, Ahok: Setelah Mobil, Nanti Motor
Bantahan Wakapolri Soal Beking Ekspor Timah Ilegal
Roy Suryo Usulkan UU Etika Berinternet

Berita terkait

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

12 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

30 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

24 Februari 2024

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

Pemerintah bakal kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

15 Februari 2024

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

Perum Bulog angkat bicara soal ini soal rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

14 Februari 2024

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berencanya memantau quick count atau perhitungan cepat siang ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

14 Februari 2024

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Nyoblos di TPS 05 Melawai, Berharap Pemilu Berjalan Aman Damai

14 Februari 2024

Airlangga Hartarto Nyoblos di TPS 05 Melawai, Berharap Pemilu Berjalan Aman Damai

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kartu Prakerja Bakal Dibuka di Semester I 2024

2 Februari 2024

Kartu Prakerja Bakal Dibuka di Semester I 2024

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan Kartu Prakerja akan segera dibuka pada semester I 2024.

Baca Selengkapnya