Labfor Polri Tak Temukan Tangki KM Paus Bocor  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 13:48 WIB

Korban kecelakaan KM Paus yang terbakar dievakuasi dari kapal menuju pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, 27 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Polisi Armunanto mengatakan pemeriksaan terakhir oleh tim Laboratorium dan Forensik Mabes Polri menunjukkan tak ada masalah pada tangki KM Paus.

"Tak ada masalah, tak ada kebocoran yang menyebabkan genangan bahan bakar di sekitar tangki," ujar Armunanto kepada Tempo, Sabtu, 6 September 2014.

KM Paus adalah kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang meledak di perairan Kepulauan Seribu pada Rabu pekan lalu. Sebanyak 35 orang menjadi korban dalam insiden tersebut. (Baca: Kapal Meledak di Pulau Seribu Bawa 67 Penumpang)

Tim Labfor Mabes Polri sudah dua kali mengecek kapal yang sekarang disandarkan di Dermaga Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, tersebut. Mereka menemukan adanya genangan bahan bakar di lokasi ledakan yang diyakini sebagai penyebab insiden itu.

Karena tak ada kebocoran pada lambung tangki, Armunanto menduga bahan bakar kapal itu diisi dengan cara yang salah. Lebih jelasnya, bahan bakar dituang langsung ke dalam tangki, tidak melalui selang dan saluran khusus di luar kapal.

"Ketika genangan tumpah, genangan tidak dibersihkan dengan baik sehingga tersisa di sekitar tangki. Kalau genangan itu dibiarkan, jadi gas yang siap meledak," dia menjelaskan.

Armunanto mengatakan bahan bakar kapal selama ini diisi oleh anak buah kapal. Namun ia enggan menyatakan bahwa anak buah kapal-lah yang bertanggung jawab atas insiden ini. "Penyelidikan masih berjalan," ujarnya. (Baca: Dishub: Ledakan KM Paus Janggal)

Sejauh ini sudah ada sembilan saksi yang diperiksa terkait dengan insiden KM Paus. Mereka terdiri atas satu awak kapal, satu nakhoda, enam penumpang, dan satu pejabat Dishub DKI Jakarta. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Penetapan tersangka secepatnya. Kami juga masih menunggu laporan lengkap dari lab dan forensik," ujar Armunanto. Mereka yang terlibat bisa dijerat dengan Pasal 360 KUHP perihal Kelalaian dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Teknis Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dishub DKI Jakarta Kamaru Zaman membenarkan pernyataan Armunanto. Ia membenarkan tak ada kebocoran di tangki KM Paus yang jumlahnya tiga buah.

"Hal ini memperkuat dugaan awal saya bahwa terjadi pelanggaran prosedur pengisian bahan bakar," ujar Kamaru. Jika benar ada kesalahan prosedur, kata Kamaru, nakhoda dan anak buah kapal bisa dimintai pertanggungjawaban. (Baca: Habis Meledak, KM Paus Akan Dioperasikan Lagi)

Teknisi kapal Dishub DKI Jakarta, Samsi, enggan berkomentar banyak terkait dengan KM Paus. Ia hanya mengaku kaget kapal produksi tahun 2013 itu bisa meledak. "Soalnya, kapal itu dalam kondisi laik jalan. Ketika meledak pun, tidak dalam kondisi kelebihan beban," katanya.

ISTMAN M.P.




Baca juga:
Waspada, Perempuan Berisiko Kanker Leher Rahim
Empat Tersangka Baru Tewasnya Siswa SMAN 3 Ditahan
Hujatan di Twitter Ini Bikin Ridwan Kamil Geram
Politikus PDIP Sayangkan Gaji Menteri ESDM Kecil

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

10 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

21 jam lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

1 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

4 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

4 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya