Pelindo II Yakin Tol Laut Bisa Beres dalam 5 Tahun  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 06:03 WIB

Suasana pembangunan Terminal NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 2 Agustus 2014. Pengerjaan proyek NewPriok diharapkan siap beroperasi akhir 2014. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero), R.J. Lino, menyatakan konsep Pendulum Nusantara yang mirip dengan konsep tol laut presiden terpilih, Joko Widodo, bisa beres hanya dalam waktu singkat. Jika Pelindo I, II, III, dan IV diberi komitmen investasi USD 5 miliar-6 miliar, konsep itu bisa terlaksana. "Beres itu lima tahun," kata Lino di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Program Pendulum Nusantara Berjalan Lambat)

Pendulum Nusantara merupakan konsep pelayaran yang digagas oleh Kementerian Perhubungan. Konsep itu menginginkan adanya pelayaran rutin dari barat ke timur Indonesia atau sebaliknya dengan menggunakan kapal besar. Jokowi yang terpilih sebagai presiden pun mengusung konsep tol laut yang disebut-sebut mirip dengan konsep Pendulum Nusantara. (Baca: Jokowi Kembali Beberkan Konsep Tol Laut)

Menurut Lino, ada sekitar 22 pelabuhan yang mesti diperbaiki mulai dari Kuala Tanjung sampai Sorong untuk mewujudkan konsep itu. Jakarta, kata Lino, sudah mampu menampung kapal-kapal besar. Sementara itu, untuk Surabaya, Makassar, dan Sorong, tinggal sedikit dibereskan. Pelabuhan lainnya juga perlu dibereskan, seperti Dumai, Palembang, Teluk Bayur, Panjang, Pontianak, Pelabuhan Baru, Balikapapan, Pantoloan, Bitung, Denpasar, sampai Jayapura. "Dananya tak besar. Akan saya sampaikan ke pemerintah," kata Lino. (Baca: Pendulum Nusantara Menjadi Program Nasional)

Berdasarkan studi Oxford Economics, kata Lino, jika level pelayanan pelabuhan di Indonesia disetarakan dengan level ASEAN, ekonomi akan tumbuh 0,31 persen. Jika produktivitasnya disetarakan dengan Singapura, pertumbuhan ekonomi bisa tambah 0,78 persen. "Gede banget. Padahal, beresin itu tak ada teknologi tingginya," kata Lino.

Namun, kata Lino, kendala terbesar sebenarnya berada di sisi regulasi dan perizinan keluar-masuk barang. Mulai dari bea cukai, perdagangan, perindustrian, pertanian, hingga karantina. Menurut Lino, mahalnya biaya logistik bukan karena tingginya tarif angkut dan bongkar-muat barang. (Baca: Wali Kota Makassar: Tol Laut Berdampak Positif)

"Pelabuhan, ongkos angkut, itu paling 35 persen dari biaya logistik. Yang 65 persen itu inventory-nya," kata Lino. Karena perizinan keluar-masuk barang lama dan melewati banyak pintu kementerian, maka inventory atau biaya simpan barang yang tertahan jadi meningkat.

KHAIRUL ANAM

TERPOPULER
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan

Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'

Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad

Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terkuak

Berita terkait

SPJM Raih Bendera Emas Sertifikasi SMK3

24 Juli 2023

SPJM Raih Bendera Emas Sertifikasi SMK3

Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen manajemen SPJM dalam menerapkan HSSE dengan target zero fatality, zero accident dan zero damage

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Temukan Dana Pensiun PT Pelindo Dipakai untuk Beli Saham Gorengan

16 Maret 2023

Kejaksaan Agung Temukan Dana Pensiun PT Pelindo Dipakai untuk Beli Saham Gorengan

Kejaksaan Agung mengumumkan membuka penyidikan kasus kasus ini setelah menemukan kerugian sebesar Rp148 miliar.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Periksa Eks Direktur Keuangan DP4 Pelindo di Kasus Dana Pensiun

14 Maret 2023

Kejaksaan Agung Periksa Eks Direktur Keuangan DP4 Pelindo di Kasus Dana Pensiun

Kejaksaan Agung telah membuka penyidikan kasus kasus ini setelah menemukan kerugian sebesar Rp148 miliar.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Buka Penyidikan Kasus Korupsi Dana Pensiun PT Pelindo (Persero)

13 Maret 2023

Kejaksaan Agung Buka Penyidikan Kasus Korupsi Dana Pensiun PT Pelindo (Persero)

Kejaksaan Agung mengendus dugaan makelar sejumlah proyek fiktif yang pembangunannya menggunakan dana pensiun pegawai PT Pelindo.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Direktur Keuangan PT JICT di Kasus RJ Lino

7 Juni 2021

KPK Panggil Direktur Keuangan PT JICT di Kasus RJ Lino

KPK menyangka RJ Lino merugikan negara dalam pengadaan 3 Quay Container Crane di Pelabuhan Panjang, Pontianak dan Palembang.

Baca Selengkapnya

Tiga Proyek Pelindo IV Tetap Berjalan di Tengah Pandemi Covid-19

26 Mei 2020

Tiga Proyek Pelindo IV Tetap Berjalan di Tengah Pandemi Covid-19

Dirut Pelindo IV menyatakan pembangunan proyek strategis tetap berjalan meski di tengah wabah covid-19.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2019, Pelindo Makassar Targetkan 3.000 Penumpang

20 Mei 2019

Mudik Lebaran 2019, Pelindo Makassar Targetkan 3.000 Penumpang

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) juga menyiapkan 21 pelabuhan untuk mudik Lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pelindo III Siapkan Rp 6,4 T Investasi Pelabuhan di 7 Provinsi

14 Februari 2019

Pelindo III Siapkan Rp 6,4 T Investasi Pelabuhan di 7 Provinsi

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyiapkan investasi untuk sejumlah fasilitas pelabuhan di tujuh provinsi sebesar Rp 6,44 triliun.

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Sebut Pelabuhan Jayapura Mampu Saingi Internasional

24 Agustus 2018

Menteri BUMN Sebut Pelabuhan Jayapura Mampu Saingi Internasional

Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan 16 PSN, termasuk 8 proyek kepelabuhanan, di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dikebut, Pembangunan Makassar New Port Rampung Oktober 2018

2 Juli 2018

Dikebut, Pembangunan Makassar New Port Rampung Oktober 2018

Semula pembangunan Makassar New Port ditarget tuntas pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya