Kopi Gayo dan Giok Aceh Hadir di DPR

Reporter

Rabu, 3 September 2014 22:07 WIB

Pameran Kopi Gayo dan Batu Giok Aceh di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, 3 September 2014. Acara tersebut berlangsung sampai 6 September. Tempo/Mustafa Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi arabika Gayo dari Aceh Tengah dan Bener Meriah serta giok dari Nagan Raya, Aceh, dipamerkan di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI, Jakarta, 3-6 September 2014. Acara bertajuk Didong Senayan 2 itu diisi dengan pameran kopi Gayo, batu giok Aceh, dan pertunjukan didong semalam suntuk.

“Ini kegiatan kedua diadakan di DPR/MPR. Pertama kali digelar pada Oktober tahun lalu,” kata Fikar W. Eda, ketua panitia, dalam pembukaan acara itu, Rabu, 3 September 2014. Menurut Fikar, pameran yang menghadirkan sejumlah perusahaan kopi dan batu giok Aceh itu menggratiskan seribu gelas kopi arabika Gayo bagi pengunjungnya.

Selain pembukaan, hari pertama kegiatan itu diisi dengan dua sesi diskusi, yakni diskusi tentang batu giok Aceh dan kopi Gayo. Diskusi tentang batu giok menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi dan pengusaha batu giok, Iswadi Azwir dan Abehamdi, serta Sujatmiko, pakar geologi yang juga ahli batu mulia dari Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia.

Sujatmiko mengatakan Aceh merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang punya potensi batu giok. Namun, ia mengingatkan, batu mulia itu tidak hanya bisa dijadikan cincin, tapi juga dijadikan beragam produk lainnya. “Perlu diversifikasi produk,” ujar Sujatmiko.

Adapun Iswadi Azwir mengaku mengambil batu giok dari Nagan Raya untuk dipasarkan di Jakarta dan sekitarnya. Batu giok dari sana kini memang sedang populer. Namun, ia menjelaskan, perlu dukungan pemerintah daerah dalam pengelolaan dan pemanfatannya, seperti bimbingan dan bantuan alat kepada perajin. “Sekarang (prosesnya) sangat tradisional,” ujarnya.

Adapun diskusi tentang kopi menghadirkan narasumber Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani; R. Rama Boedi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi; dan petani kopi Gayo, Jemalin. Dalam kesempatan itu, Ruslan menjelaskan, wilayahnya memiliki 45 ribu hektare lahan kopi arabika. Adapun produksinya 30 ribu ton per tahun.

Dataran Tinggi Gayo yang meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Luwes memang dikenal sebagai salah satu produsen kopi di Indonesia. Sebuah data menyebutkan ketiga wilayah itu memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia, yakni sekitar 94.800 hektare.




MUSTAFA ISMAIL




Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya