Jokowi Putuskan Nasib Harga BBM di Akhir Tahun

Reporter

Selasa, 2 September 2014 08:26 WIB

Pengumuman Bensin Habis dipasang di sebuah SPBU di Depok, Jawa Barat, 25 Agustus 2014. .ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Arif Budimanta mengatakan presiden terpilih Joko Widodo sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada akhir tahun ini. "Jika harga BBM dinaikkan tahun ini, tambahan ruang fiskal akan semakin besar guna membantu kebutuhan rakyat kecil," ujar Arif saat dihubungi Tempo, Senin, 1 September 2014. (Baca: Temui Boediono, Ini yang Akan Dibahas Tim Transisi)

Berdasarkan hasil penghitungan simulasi tim transisi, menurut dia, jika kenaikan harga BBM diberlakukan pada September-Oktober 2014 sebesar Rp 500, pemerintah akan mendapat suntikan dana sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan jika naik Rp 1.000 per liter, pemerintah akan memperoleh tambahan dana Rp 63 triliun. (Baca: Peluang Naikkan BBM September 2014 dan Maret 2015)

Jika kenaikan itu secara periodik bisa diberlakukan, program perbaikan infrastruktur dan kesejahteraan rakyat dapat segera direalisasi pada awal tahun depan. “Kenaikan harga BBM sekitar 10 persen itu realistis untuk dilakukan,” tuturnya. (Baca: Mengapa PDIP Dulu Tolak Kenaikan Harga BBM)

Tentang bentuk kompensasi kenaikan harga BBM, kata Arif, beberapa program akan direalisasikan, antara lain menetapkan target wajib belajar 12 tahun serta perbaikan infrastruktur jalan, sekor pertanian, dan fasilitas kesehatan yang layak bagi rakyat kecil.

Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPR, Achsanul Qosasi, mengatakan penambahan anggaran untuk menutupi kekurangan kuota BBM bersubsidi bisa diambil dari dana cadangan risiko fiskal Rp 2,66 triliun, dana penghematan anggaran Rp 9 triliun, dan saldo anggaran lebih dari Rp 20 triliun. “Tidak ada masalah untuk dipakai oleh pemerintah,” ujarnya, Ahad lalu. Namun alokasi penggunaan dana talangan ini harus atas persetujuan DPR. Adapun dalam APBN-P 2014, dana cadangan risiko fiskal yang bisa digunakan untuk menambal hanya sekitar Rp 5 triliun.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

44 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya