BEI Suspensi Saham dan Waran SMRU  

Reporter

Jumat, 29 Agustus 2014 11:50 WIB

Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia kembali melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) dan Waran Seri I PT SMR Utama Tbk (SMRU-W) pada sesi I hari ini, Jumat, 29 Agustus 2014. “BEI perlu melakukan suspensi untuk cooling down,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy.

Menurut dia, suspensi dan waran seri I ini dilakukan lantaran adanya peningkatan harga kumulatif yang dinilai terlalu besar pada saham SMRU. Harga saham SMRU terpantau naik sebesar Rp 134 atau 135,35 persen. Padahal, harga penutupan saham tersebut pada 24 Juli 2014 adalah sebesar Rp 99. Kemarin, harga saham SMRU mencapai Rp 233.

Irvan menjelaskan suspensi saham dan Waran Seri I dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. “Tujuan kami untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar serta mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham SMRU dan Waran Seri I SMRU-W,” tuturnya.

PT SMR Utama Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mangan di Nusa Tenggara Timur. Pada Mei lalu, SMRU berencana menerbitkan 10,5 miliar saham biasa dengan harga penawaran Rp100 per saham, yang mewakili 87,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum terbatas I (PUT I) ini.

Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan 500 juta waran seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham. Harga pelaksanaan waran seri I adalah Rp 150 per saham. Dengan demikian, total nilai pelaksanaannya menjadi Rp 75 miliar. Dengan ditambah waran, perseroan akan meraup total dana mencapai Rp 1,125 triliun.

GANGSAR PARIKESIT

Baca juga:
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis


Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya