Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein di Istana Merdeka, Jakarta (26/2). Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania di berbagai bidang, antara lain terkait perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yordania menawarkan dua sektor yang sangat prospektif untuk menjadi ladang investasi bagi para pengusaha asal Indonesia, yakni properti dan infrastruktur. Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan setelah bertemu dengan perwakilan pemerintah Yordania.
“Di antara negara Timur Tengah yang sedang dilanda konflik, Yordania merupakan salah satu negeri yang paling aman. Banyak orang kaya dari Irak dan Suriah yang datang ke sana,” ujar Menteri Dahlan, Kamis, 28 Agustus 2014 di Jakarta. Hal ini pula yang menjadi peluang besar dalam investasi hunian dan infrastruktur. (Baca: Menlu RI: Situasi Gaza Kian Memprihatinkan)
Walau rencana investasi masih dikaji, Dahlan menyebutkan salah satu skema kerja sama yang mungkin dilakukan adalah membentuk perusahaan gabungan atau joint venture. Tak hanya di Yordania, di negara Timur Tengah lain peluang investasi juga terbuka, seperti di Arab Saudi.
Selain hunian, penawaran lain yang diajukan oleh pemerintah Yordania adalah pembangunan hotel bintang empat di sekitar Laut Mati. Saat ini di kawasan obyek wisata tersebut hanya ada hotel bintang lima.
Dahlan mengatakan, sebelumnya, investasi di Yordania juga sudah pernah dilakukan oleh Wijaya Karya. Namun invetasi di bidang elpiji tersebut belum berjalan karena belum tepat. BUMN lain yang saat ini sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah Yordania adalah PT Pupuk Indonesia. (Baca: Pasar Bebas ASEAN, Jokowi: Tingkatkan Daya Saing!)
Perusahaan tersebut mengimpor fosfat untuk bahan baku pembuatan pupuk. Rencananya, kecuali Hutama Karya, semua perusahaan pelat merah akan berpartisipasi dalam kerja sama tersebut. “Tapi, sekali lagi, semua masih dikaji,” kata Dahlan.
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
25 Desember 2023
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?