DPR Menilai Penggantian Dirut PLN Tak Tepat Waktu  

Reporter

Minggu, 24 Agustus 2014 17:28 WIB

Direktur Utama PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Nur Pamudji. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Komisi IV yang membidangi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ferrari Romawi, menilai penggantian Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelang dua bulan terakhir pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan waktu yang tepat. “Ya, kalau hanya dua bulan, saya rasa enggak ada yang bisa dikerjakan (untuk pengganti Nur Pamudji). Tanggung sekali, kenapa enggak setelah 20 Oktober?” ujar Ferrari ketika dihubungi Tempo, Ahad, 24 Agustus 2014.

Menurut Ferrari, pekerjaan rumah yang ditanggung oleh pimpinan PLN banyak dan berat serta tidak akan bisa efektif diselesaikan oleh direktur yang hanya menjabat selama dua bulan. Saat ini, PLN masih disibukkan dengan pembahasan APBN 2015 dan subsidi listrik. Selain itu, juga ada persoalan ihwal pembangkit-pembangkit baru di 2015 serta utang-piutang dengan Pertamina.

Ferrari melanjutkan, alangkah lebih baik jika penggantian direktur utama PLN dilakukan setelah pemerintahan yang baru membentuk kabinet dan diresmikan. Alasannya, selain karena masa jabatan yang hanya dua bulan, lebih baik penggantian nanti dikonsultasikan dengan pemerintahan yang baru. Dengan begitu, bisa terpilih sosok yang tepat guna menjabat di era pemerintahan selanjutnya. “Harus ada keputusan setelah pemerintahan baru. Ini (PLN) masalah yang cukup strategis,” ujarnya.

Bagi Ferrari, PLN adalah perusahaan besar yang membutuhkan kecepatan dalam pengambilan tiap keputusan. Selain itu, akan riskan apabila pengganti Nur Pamudji hanya pelaksana tugas (PLT), dan bukan dipimpin oleh seorang direktur utama yang sudah mengetahui peta persoalan di PLN, seperti Nur Pamudji.

Nur Pamudji, menurut Ferrari, merupakan sosok yang masih layak menyelesaikan masa jabatannya ketimbang berhenti atau diganti di tengah jalan. “Saya rasa yang dilakukan oleh Nur Pamudji selama ini sudah cukup baik dan saya rasa tidak ada hal yang urgent untuk berhenti sekarang,” ujar dia. (Baca: Mimpi Nur Pamudji PLN Jadi Perusahaan Blue Chip)

Sebelumnya, sumber Tempo di Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa dua pekan sebelum Lebaran, Dahlan Iskan memanggil Nur Pamudji dan Ignatius Jonan ke Kementerian. Dalam pertemuan tersebut Dahlan menyatakan akan mengganti Nur Pamudji sebagai direktur utama PLN dan menunjuk Jonan sebagai pengganti. Di pertemuan tersebut, kata sumber itu, Nur menyatakan kesiapannya dicopot sebagai orang nomor satu di PLN. Sebaliknya, Jonan menyatakan menolak diplot sebagai Direktur Utama PLN. (Baca: Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji)

Akan tetapi Wakil Presiden Boediono sebagai Wakil Ketua Tim Penilai Akhir tidak setuju dengan rencana tersebut. Alasannya, menjelang pergantian pemerintahan, Kementerian BUMN diminta tidak mengambil keputusan strategis. (Baca: Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres)

PRIO HARI KRISTANT

TERPOPULER
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Wibawa Golkar Turun jika Gabung ke Jokowi
Fenomena Bulan Kembar pada 27 Agustus Hoax
Buka Data Nasabah, Izin Bank Bisa Dicabut

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

12 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

21 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

28 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

28 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

28 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

28 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

41 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya