Wisata Raja Ampat Butuh Pembangunan Infrastruktur

Reporter

Sabtu, 23 Agustus 2014 07:15 WIB

Marching Band dari distrik Warbobe berlatih saat gladi bersih Sail Raja Ampat 2014 di perairan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, 22 Agustus 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Raja Ampat-Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Tjitjip Soetardjo mengatakan penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 bertujuan agar ada perbaikan dan penambahan infrastruktur di gugusan pulau di ujung barat Papua itu. "Penambahan infrastruktur akan menunjang wisata di sana nantinya," kata Tjitjip di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat, 22 Agustus 2014. (Baca : Peserta Sail Raja Ampat Tewas di NTT)

Menurut dia, kemajuan wisata di sebuah daerah berkaitan dengan kesiapan infrastruktur yang dimiliki daerah itu. Oleh sebab itu, Tjitjip berharap Sail Raja Ampat bisa menjadi jembatan bagi sejumlah kementerian, yang terlibat dalam penyelenggaraan acara itu, untuk membangun infrastruktur di Raja Ampat. "Tujuannya memang seperti itu." (Baca : Dua Kapal Peserta Sail Raja Ampat Diberangkatkan)

Tjitjip mengakui masalah infrastruktur, seperti jalan raya dan listrik, menjadi kendala dalam pengembangan wisata di Raja Ampat. Kendala ini, dia melanjutkan, belum tentu langsung terselesaikan meski para investor telah menyatakan minat untuk menanamkan modal di sana.

"Investor kadang-kadang mau bikin hotel, tapi listrik dan pelabuhan pemerintah yang urus," ujar Tjitjip. Pemerintah, kata dia, sejauh ini juga tak bisa berbuat banyak lantaran alokasi dana pembangunan hanya sebesar 9 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Kalau tak dialokasikan memang sulit."

Rangkaian Sail Raja Ampat dimulai sejak 17-23 Agustus 2014. Acara antara lain terdiri dari upacara HUT RI ke-69, pentas budaya, pameran potensi daerah, bakti sosial, dan pelayaran lingkar nusantara yang melibatkan peserta dari domestik dan mancanegara. Acara puncak akan dilangsungkan di Pantai Waisai Torang Cinta, Kota Waisai, Pulau Waigeo, Raja Ampat, Sabtu, 23 Agustus 2014, dan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sail Raja Ampat 2014 merupakan kelanjutan dari lima pelaksanaan acara serupa, yakni Sail Bunaken pada 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013.


PRIHANDOKO

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Jokowi dan JK Mulai Silang Pendapat Soal Kabinet
Usai Sidang MK, Adik Prabowo Mantu


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya