Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepastian mengenai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 diprediksi bakal berdampak positif bagi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Keputusan Mahkamah Konstitusi memberikan kepastian bagi para pelaku usaha. Ini akan meneruskan efek positif yang telah berlangsung beberapa waktu lalu," ujar analis teknik PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, saat dihubungi Kamis, 21 Agustus 2014, malam.
William memprediksi kepastian usaha tersebut segera berefek positif terhadap nilai tukar rupiah. Ia memperkirakan nilai tukar rupiah tak akan beranjak dari Rp 11-12 ribu per dolar AS. "Ada range yang cukup besar karena bakal ada euforia setelah kepastian diperoleh," ujarnya. (Baca:Jelang Hari Kemerdekaan, IHSG Diprediksi Menguat)
Menurut dia, para pelaku pasar sebenarnya sejak jauh hari sudah bisa menebak siapa yang bakal resmi menjadi presiden ke-7 Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan pergerakan pasar cenderung bergairah. Walhasil, indeks saham dan kurs rupiah terus menguat. "Selain faktor internal di Indonesia, kondisi ekonomi global yang positif juga mempengaruhi ekonomi Indonesia," ujar William.
William memprediksi pasar akan berada di level 5.150-5.244. Adapun yang bakal terus menunjukkan penguatan saham di sektor infrastruktur, pertambangan, dan beberapa saham media. (Baca:Jelang Putusan MK, Indeks Harga Saham Melemah)
Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi
3 jam lalu
Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi
Sengketa Pileg 2024 di MK tidak hanya sekadar proses hukum, tetapi juga merupakan cerminan dari dinamika politik dan demokrasi di Indonesia. Apa saja gugatannya?