Permintaan Minyak Sawit Lestari Melonjak  

Reporter

Jumat, 15 Agustus 2014 06:15 WIB

Abdul Rahim Gani, 32 tahun, saat bekerja di perkebunan kelapa sawit di Felda Bukit Cerakah, distrik Klang, Kuala Lumpur, 16/4. Reuters/Samsul Said

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan atas minyak sawit lestari mencatatkan pertumbuhan pesat pada semester pertama 2014. Organisasi kelapa sawit lestari, Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), menyatakan pertumbuhan permintaan atas minyak sawit lestari lebih tinggi daripada pertumbuhan pasokan pada paruh pertama tahun ini.

Keterangan tertulis RSPO melaporkan total penjualan certified sustainable palm oil (CSPO) alias minyak sawit lestari baik perdagangan CSPO maupun sertifikat GreenPalm telah mencapai 2,47 juta ton pada semester pertama 2014. Penjualan ini tumbuh 48,8 persen dari penjualan pada periode yang sama tahun 2013. Pertumbuhan permintaan tahun ini melampaui pertumbuhan pasokan sebesar 29 persen. (Baca: Pembatasan Solar Untungkan Penjualan Minyak Sawit)

“Ini kabar baik untuk para petani bersertifikasi yang sekarang akan mendapat pengembalian investasi lebih tinggi atas praktek perkebunan lestari,” kata Sekretaris Jenderal RSPO Darrel Webber dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Agustus 2014. (Baca: SPBU Perkebunan Tak Masuk Daftar Pembatasan Solar)

Hingga akhir Juni 2014, total produksi minyak sawit lestari tercatat sebesar 5,27 juta metrik ton. Produksi minyak sawit lestari tahun ini diperkirakan mencapai 11,1 juta ton atau sekitar 18 persen dari total produksi minyak sawit global.

Lahan perkebunan sawit lestari membentang seluas lebih dari 1,98 juta hektare di seluruh dunia. Lahan sawit lestari ini sebagian besar ada di Indonesia, yaitu 49,6 persen dari total luas lahan sawit lestari global. Sisanya, 40,6 persen di Malaysia, 5,6 persen di Papua Nugini dan 4,2 persen tersebar di Kepulauan Solomon, Pantai Gading, Thailand, Guatemala, Ekuador, Brasil, Kamboja, dan Kolombia.

“Kunci untuk membuat seluruh industri sawit lestari adalah membagi tanggung jawab antara produsen kelapa sawit dan konsumen,” kata Webber.



BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE





Berita Terpopuler:





Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres
Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah

Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas

Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji

Philip Morris Akan Gugat Inggris






Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen

Baca Selengkapnya

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya