PLN Sepakati Harga Solar Pertamina

Senin, 11 Agustus 2014 13:23 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara telah menyepakati harga solar yang baru sesuai dengan permintaan PT Pertamina sebesar 109,5 persen dari Mean of Plats Singapore (MOPS). Namun, kesepakatan harga tersebut hanya untuk periode Juli hingga Desember 2014.

"Kami sudah mengeluarkan surat bahwa PLN setuju dengan harga yang diajukan Pertamina untuk semester 2 dan berlaku mulai Juli," kata Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca: Tanpa Solar, Listrik Sumut-Makassar Terancam)

Menurut Suryadi, keputusan tersebut sudah melalui rapat bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kamis, 7 Agustus 2014. "Begitu rapat sepakat, sorenya kami langsung keluarkan surat," kata dia.

Namun, perubahan harga solar masih menyisakan ganjalan. Sebab, Pertamina sebenarnya menginginkan kontrak dengan harga baru tersebut dimulai dari Januari 2013 hingga 2015. "Kalau itu bukan kuasa kami, melainkan Dirjen Anggaran karena kaitannya dengan subsidi listrik," ujarnya. (Baca: Kisruh Solar, PLN-Pertamina Godok Harga Bareng)

Suryadi mengatakan sebenarnya pada tahun 2013 PLN sudah meneken kontrak harga beli solar rata-rata sebesar 107,8 persen dari MOPS. Penghitungan tersebut diperoleh dari kontrak harga solar di 22 lokasi sebesar 105 persen dari MOPS, 2 lokasi sebesar 108 persen dari MOPS, 1 lokasi dengan 108,5 persen dari MOPS, dan 12 lokasi dengan harga 109,5 persen dari MOPS.

Namun, ternyata harga yang menguntungkan bagi Pertamina adalah 109,5 persen sehingga masih ada kekurangan bayar yang harus dilunasi oleh PLN. "Itulah kenapa dia merasa rugi," katanya. (Baca: Kisruh Solar, Dahlan Akan Panggil Pertamina-PLN)

Kamis lalu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan Pertamina dan PLN sudah berdialog untuk menyelesaikan kisruh soal harga solar. "Kesepakatannya solar tetap disuplai, sementara tagihan pembayarannya akan dipertimbangkan. Tentu saja ada campur tangan pemerintah untuk membantu PLN," kata Susilo. (Baca: Dahlan Iskan Panggil Bos PLN dan Pertamina)

Menurut dia, masalah yang melibatkan kedua perusahaan pelat merah ini sangat kompleks. Di satu sisi, jumlah tagihan pembayaran solar yang disampaikan Pertamina ke PLN selalu lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan Pertamina untuk pengadaan bahan bakar tersebut. Dengan demikian tak mengherankan bila hal ini merugikan Pertamina. Di sisi lain, PLN juga tidak bisa membayar solar karena kuota untuk BBM subsidi terbatas.

AYU PRIMA SANDI

Terpopuler:

Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Aburizal Bakrie: Enggak Ada Pecat-pecatan
Poempida Bantah Kabar Kalla Muntah Darah
Pembalap Denny Triyugo Tewas di Sirkuit Sentul

Berita terkait

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

11 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

11 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

11 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

15 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

27 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

27 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

27 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

27 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

30 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya