Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar. ANTARA/Reno Esnir
TEMPO.CO,Jakarta - Kepala Biro Penerangan Markas Besar Republik Indonesia Boy Rafli Amar, mengimbau masyarakat agar lebih cermat dalam menanamkan investasi. "Jangan sampai menjadi korban penipuan, apalagi jasa investasi tersebut belum jelas sehingga tidak mudah dipantau oleh publik," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Agustus 2014. (Baca: OJK Minta Masyarakat Waspadai Arisan MMM)
Boy Rafli menganjurkan, sebelum menginvestasikan dananya, masyarakat harus memikirkan masak-masak risiko dari lembaga yang menawarkan jasa-jasa investasi tertentu itu. "Yang ditakutkan adalah uang masyarakat hanya diputar, lalu bila berpotensi gagal, si pemilik lembaga kabur," katanya. (Baca: Anggota Arisan MMM Capai 2 Juta)
Selama ini, Boy melanjutkan, sudah banyak kasus penipuan yang mengatasnamakan investasi atau arisan masyarakat. Dia mencontohkan Koperasi Langit Biru, yang ketika gagal memutar uang masyarakat, pemiliknya langsung melarikan diri. "Kami menangkap penipu tersebut di daerah Purwakarta saat sedang bersama istri keduanya," katanya.
Ihwal pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan, Boy menuturkan, kepolisian selalu bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan. (Baca:YLKI Ogah Bantu Korban Arisan MMM)
Sebelumnya, ramai diberitakan ada sebuah lembaga investasi bernama Manusia Membantu Manusia (MMM) yang cukup menarik minat dan perhatian investor. MMM merupaan bentuk investasi keuangan yang menawarkan bunga 30 persen setiap bulan tanpa menuntut usaha apa pun dari investor. Nama sebenarnya sistem yang dipakai lembaga investasi ini adalah Mavrodi Mondial Moneybook. Setiap anggotanya membuat akun di situs web MMM dengan paket dana seturut keinginan, yaitu minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 10 juta. (baca:Profit 30 Persen, Begini Perhitungan MMM)