Sepi Pembeli, SPBU Akan Kurangi Karyawan  

Reporter

Kamis, 7 Agustus 2014 03:53 WIB

Petugas SPBU usai mengisi bahan bakar jenis solar pada sebuah kendaraan di kawasan Kuningan, Jakarta, 31 Juli 2014. Mulai 1 Agustus 2014, penjualan BBM subsidi jenis solar di SPBU hanya dilakukan pada pukul 08.00-18.00. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rest Area Gunung Putri, Budi, mengatakan terjadi penurunan jumlah pembeli bahan bakar minyak di SPBU-nya sejak perusahaannya tidak lagi menjual Premium. Padahal, sebelum pelarangan penjual BBM bersubsidi di jalan tol diberlakukan, pada jam masuk kerja dan pulang kerja, mesin pengisian bahan bakar selalu dipadati pembeli. "Pengguna tol isi BBM di SPBU luar tol. Mereka pasti isi penuh di sana," kata Budi ketika ditemui Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014.

Menurut Budi, biasanya dalam sehari SPBU yang terletak di Jalan Tol Jagorawi Kilometer 21 ini menjual 80 kiloton BBM bersubsidi yang terdiri atas 40 kiloton Premium dan 40 kiloton biosolar. Sedangkan Pertamax maksimal bisa laku 3 kiloton. Pelarangan penjualan BBM bersubsidi membuat pengusaha SPBU di rest area jalan tol mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah per bulan. (Baca juga: Pengguna Tol Antre Isi Premium di SPBU Luar Tol)

"Hari normal, kami bisa menjual 80 ton BBM jenis Premium dan biosolar. Katakan sekarang kami kehilangan penjualan sebanyak 50 ton atau 50.000 liter. Keuntungan kami per liter Rp 237. Jadi sehari kerugiannya sebesar Rp 11,8 juta atau Rp 355 juta per bulan," kata Erwin, Kepala Administrasi SPBU 33.16901. (Baca juga: BPH Migas Sepakat Subsidi BBM Dicabut)

Akibat kerugian tersebut, Erwin mengatakan, perusahaannya berencana mengurangi jumlah karyawan agar tidak gulung tikar. Sebab, sulit menutup kerugian penjualan tersebut apabila kebijakan pemerintah hanya berlaku bagi SPBU di jalan tol. "Kecuali kami bisa menjual minimal 30 kiloton Pertamax dalam sehari. Kerugian bisa diatasi."

Tapi, pengguna Jalan Tol Jagorawi, Budi menambahkan, diperkirakan akan memilih membeli Premium di SPBU di luar tol. Apalagi, jarak tempuh tol Jagorawi tidak terlalu jauh, sehingga mereka akan membeli bahan bakar sebelum masuk tol. "Kecuali kondisi darurat, pemilik kendaraan baru isi BBM nonsubsidi di tol. Kebijakan pemerintah seperti ini tidak adil."





ARIHTA U. SURBAKTI





Berita Terpopuler

Polisi Tolak Laporan Fadli Zon Soal Ketua KPU
Sidang MK, Prabowo Bakal Pidato Soal Kecurangan
400 Advokat Prabowo Versus 200 Pengacara Jokowi
Ainun Najib: Next Project, Kawalpilkada.org
Jelang Sidang di MK, KPU Dapat Penghargaan
Gerindra: Pansus Pilpres Setelah 15 Agustus

Berita terkait

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

28 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

52 hari lalu

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

52 hari lalu

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

11 Februari 2024

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

BPH Migas meminta Pertamina menyiapkan Kilang Cilacap mem-back-up pasokan BBM di tengah rencana shut down Kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

28 Januari 2024

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas imbau badan usaha jaga stok BBM jenis Avtur atau Jet A-1.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

15 Januari 2024

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

Kementerian ESDM masih punya pekerjaan rumah alias PR untuk merealisasikan bahan bakar minyak atau BBM satu harga.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

13 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

BPH Migas memastikan pasokan energi yakni BBM dan LPG dalam kondisi aman menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

9 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

Laporan Kepala BPH Migas terkait evaluasi pelaksanaan dan penutupan Posko Nataru 2023/2024 dalam sektor BBM.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Sebut Stok LPG Selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Aman, Naik Dibandingkan Nataru Sebelumnya

9 Januari 2024

BPH Migas Sebut Stok LPG Selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Aman, Naik Dibandingkan Nataru Sebelumnya

Laporan BPH Migas terkait pelaksanaan penyaluran dan pemantauan stok LPG saat periode Nataru 2023/2024.

Baca Selengkapnya