Suasana H-3 Lebaran di dalam terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur (5/8). Jumlah penumpang angkutan bus pada arus mudik 2013 berkurang karena maraknya program mudik bersama yang diselenggarakan sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat Andriansyah mengatakan tren pendapatan operator angkutan jalan selama Lebaran 2014 menurun 5-10 persen dibanding tahun lalu. "Tahun ini lebih kecil untungnya, padahal operasional tinggi dan waktu tempuh bertambah. Namun, pendapatan perusahaan menurun," ujar Andriansyah kepada wartawan di Kementerian Perhubungan, Senin, 4 Agustus 2014.
Penurunan tersebut, kata Andriansyah, disebabkan oleh biaya operasional yang tinggi dan kemacetan jalan raya akibat infrastruktur yang buruk. "Salah satu yang terberat ya dampak dari amblasnya jembatan Comal. Bus harus beralih ke jalur selatan sehingga waktu tempuh panjang, tarif naik," kata dia. (baca: Lebaran, Pendapatan PT KAI Naik 16 Persen)
Ia mencontohkan waktu tempuh bus dari Kuningan-Jakarta mencapai 13 jam, padahal di hari normal hanya 4-5 jam. Meski tarif bus naik, kata Andriansyah, biaya tersebut tidak mampu menutupi biaya operasional yang dibutuhkan. Pasalnya, angkutan jalan hanya mengangkut muatan satu arah, berangkat penuh pulang kosong. "Penumpang berpikir ulang untuk pakai moda lain."
Menurut dia, tanpa ada kejadian luar biasa pun, bus tidak bisa menarik keuntungan banyak saat arus mudik dan balik Lebaran. "Operator hanya untung 20-30 persen saat angkutan Lebaran dibanding angkutan hari normal. Itu untuk menutupi kondisi saat bulan puasa di mana aktivitas dengan kendaraan umum menurun." (baca: Antisipasi Pemudik, Pemerintah Tambah Jam Bus Reguler)
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
15 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.