TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto mengatakan dirinya belum mengajukan calon untuk penggantian direksi PT Bank Mandiri Tbk ke Bank Indonesia."Saya belum ada tanda tangan apapun," kata Sugiharto kepada pers usai rapat kabinet di kompleks kepresidenan, Kamis (14/4). Sugiharto mengatakan setiap pergantian jajaran direksi di bank pelat merah akan didahului oleh proses uji kepatutan dan kelayakan, baik bank yang sudah go public atau belum. Kementerian BUMN juga akan menilai para kandidat lewat Tim Penilai Akhir.Namun, ia membenarkan telah memberitahukan kepada jajaran manajemen di empat bank pelat merah, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, untuk menggelar proses rapat umum pemegang saham pada pekan ketiga Mei.Sebagai tindak lanjut, kata Sugiharto, manajemen di tiga bank yang tercatat di Bursa Efek Jakarta akan mengumumkan rencana ini kepada pasar lewat otoritas Badan Pengawas Pasar Modal. "Ada proses bisnis yang harus dilakukan oleh mereka," kata dia.Menurutnya, pergantian jajaran manajemen akan mengutamakan ukuran kinerja dan bukannya suka atau tidak suka. "Kami lakukan berbagai penilaian dan analisis," katanya. Ia mencontohkan pergantian direksi PT Jamsostek baru-baru ini juga mengikuti proses yang sama.Pada kesempatan itu Sugiharto mengungkapkan bahwa Presiden Yudhoyono telah memerintahkan Kepala Polri untuk mengusut surat yang menyebutkan adanya pembicaraan soal pergantian direksi BUMN di rumah menteri koordinator perekonomian. "Surat itu mencemarkan nama baik saya dan Pak Ical (Aburizal Bakrie)," kata dia.Oleh karena itu, Polri perlu menyelidiki dan menyidik kasus itu. "Hal ini dibahas dalam sidang kabinet tadi," kata dia. Ia mensinyalir surat ini muncul dari orang yang tidak suka dengan kebijakan yang diambilnya sebagai menteri. budi riza