Dirut Bulog Ingin Masyarakat Konsumsi Singkong  

Reporter

Kamis, 24 Juli 2014 06:33 WIB

Pekerja menunjukkan butiran beras cerdas di pabrik pengolahan di desa Kranjingan, Jember, Jumat (12/28). Beras Cerdas adalah beras tiruan berbahan dasar singkong dengan campuran jagung dan susu yang di ciptakan oleh Tim Ahli Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Univeritas Jember. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan masyarakat Indonesia semestinya mulai mengurangi ketergantungan terhadap beras dan gandum. Caranya adalah dengan mengkonsumsi beragam bahan pangan pokok lain, seperti gadung, singkong, kentang, dan ubi jalar. "Jadi tidak semata bergantung pada beras," katanya saat ditemui di kantornya, Rabu, 23 Juli 2014.

Masyarakat Indonesia sudah sangat bergantung pada beras dan gandum. Meski gandum tak dapat diproduksi di Indonesia, konsumsi bahan pangan ini mencapai 7,2 juta ton per tahun. "Kalau ada bencana, yang pertama kali menjadi pangan darurat adalah mie instan yang murni terbuat dari gandum. Pola pikir seperti ini harus diubah," katanya.

Sutarto mengatakan, saat kecil, dia sudah terbiasa mengkonsumsi ubi rebus. Sekitar pukul sembilan pagi, dia sarapan dengan ubi rebus. Dia makan siang dengan nasi. Lalu pada sore hari dia kembali mengkonsumsi ubi rebus sebagai camilan dan makan malam kembali dengan nasi. "Dengan begitu, makan nasinya jadi sedikit karena sudah kenyang dengan ubi," katanya.

Selama ini, kata Sutarto, masyarakat Indonesia terbiasa dengan pola pikir beras adalah menu utama. Dia juga ingin masyarakat mendidik anak-anak dengan mengkonsumsi berbagai pilihan pangan yang berlimpah ruah di bumi Indonesia. "Saya juga ingin kebun sekolah di sekolah dasar kembali digalakkan. Dari situ, anak-anak mulai belajar menanam singkong, ubi, dan lain-lain," kata dia.

Perum Bulog menyatakan akan mengimpor 50 ribu ton beras dari Vietnam yang akan tiba di Tanah Air pada akhir Juli ini. Impor ini terpaksa dilakukan karena Badan Pusat Statistik mengeluarkan Angka Ramalan I 2014 yang menyatakan produksi beras akan mencapai 69,87 juta ton atau turun 1,98 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 71,28 juta ton. Perkiraan produksi ini pun lebih rendah 4,48 persen dibanding target produksi pemerintah sebesar 73 juta ton.

INDRI MAULIDAR





Terpopuler :

Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

23 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

25 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

26 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

26 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya