Petugas memberi isyarat kepada pengendara saat BBM jenis premium dan solar habis di SPBU Sultan Agung, Tegal, Jateng, 20 Juli 2014. Pasokan dari Pertamina terhambat akibat jalur Selatan macet panjang dan jalur pantura terputus yang disebabkan jembatan Comal ambles. ANTARA/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan jalur selatan Jawa akan kelebihan muatan menyusul pengalihan jalur pantai utara Jawa ke selatan. Pengalihan itu akibat amblasnya Jembatan Comal di Pemalang sebagai akses utama penghubung Pemalang-Pekalongan.
"Memang secara kapasitas, kapasitas selatan akan terlampaui," kata Bambang di Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2014, kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 21 Juli 2014. (Baca: Perbaikan Jembatan Comal 1,5 Bulan)
Menurut Bambang, kemacetan hebat dipastikan akan terjadi di jalur selatan Jawa. Namun, dia optimistis kendaraan yang lewat jalur selatan tetap bisa mengalir. "Kami harapkan tidak stuck. Itu yang memang kami ingin hindari," kata dia.
Bambang mengatakan Kementerian Perhubungan belum bisa memprediksi titik-titik mana saja yang berpotensi macet. Sebab, titik-titik macet itu tergantung dari jalur mana yang ditempuh pemudik, yakni apakah pemudik langsung mengambil rute Purbaleunyi-selatan, Tol Pejagan-selatan, atau dari Tegal-Bumiayu. (Baca:Organda: Jaga Stok BBM di Jalur Tengah dan Selatan)
Namun, Bambang mengaku Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan antisipasi kemacetan di jalur selatan. Dengan pengaturan rekayasa lalu lintas di lapangan, Bambang berharap kemacetan tak terlalu parah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membuat tujuh jalur alternatif yang bisa dilalui setelah penghubung jalan dan Jembatan Comal amblas pada Kamis, 17 Juli 2014 tengah malam. Jembatan ini sangat vital di jalur pantai utara Jawa karena satu-satunya yang menghubungkan Pemalang dengan Pekalongan. (Baca:Ratusan Polisi Kawal Jalur Cileunyi-Nagreg)
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabudin menjelaskan jalan alternatif itu hanya diperuntukkan buat kendaraan roda dua, roda empat, dan truk kecil. "Karena jalannya sempit," kata dia di Semarang, Senin, 21 Juli 2014. Adapun kendaraan besar atau angkutan barang serta angkutan umum seperti bus besar dialihkan ke jalur selatan.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.