Sejumlah pekerja memperbaiki jembatan yang amblas di jalur pantura Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 18 Juli 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Soeroyo Alimoeso mempersilakan pemudik menggunakan jalur tengah dan selatan Jawa selagi Kementerian Pekerjaan Umum memperbaiki Jembatan Comal di Pemalang yang amblas. Menurut Soeroyo, jalan provinsi dan kabupaten di jalur tengah dan selatan bisa digunakan.
Soeroyo menjelaskan kendaraan-kendaraan kecil bisa menggunakan jalur kabupaten via Slawi-Kajen-Boja-Ungaran-Semarang atau sebaliknya jika kendaraan berasal dari timur Jawa. Di lain pihak, untuk kendaraan yang lebih besar bisa menggunakan jalur Purwokerto-Wonosobo-Semarang (tengah) atau Yogyakarta-Kebumen (selatan). "Begitu alternatifnya," kata dia. (baca:Jumlah Pemudik Gratis di Jakarta Naik 15 Persen)
Namun, Soeroyo mengingatkan pengendara harus lebih hati-hati saat melintasi jalur tengah dan selatan Jawa. Sebab, di jalur tersebut ada lebih banyak tikungan, penempitan jalan, hingga pasar di sepanjang jalur itu. (Baca:Karena Comal, Kerugian Arus Logistik Capai Rp 70 M)
Menurut Soeroyo, Jembatan Comal baru bisa dioperasikan lima hari lagi atau Jumat, 25 Juli 2014. "Itu pun baru bisa dilalui oleh kendaraan bertonase kecil," kata dia.
Sejak Kamis malam pekan lalu, Jembatan Comal amblas hingga mengakibatkan lumpuhnya jalur pantura. Lalu lintas akhirnya dialihkan ke jalur tengah dan selatan Jawa.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.