Pengunjung membeli kebutuhan untuk Lebaran di Pasar Jatinegara, Jakarta, (5/8). Selama bulan Ramadhan sejumlah pusat perbelanjaan dipadati pengunjung, omset penjualan pakaian meningkat dari hari biasa. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan produk retail selama Ramadan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk produk pakaian, misalnya, sepanjang tiga pekan Ramadan ini diprediksi sudah mencapai tiga kali lipat dibandingkan bulan biasa.
"Penjualan produk pakaian jadi bisa mencapai 200-300 persen dari bulan biasa," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Satria Hamid saat dihubungi Tempo akhir pekan lalu. (Baca: Jelang Lebaran, Omzet Midnight Sale Naik)
Menurut Satria, peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang hari raya. Apalagi ada banyak tawaran menarik dari pusat perbelanjaan. "Ada yang memberikan midnight sale, harga khusus, diskon spektakuler sampai 70 persen," katanya.
Selain produk pakaian jadi, peningkatan penjualan juga terlihat pada produk konsumsi. Menurut Satria, pada Ramadan kali ini, penjualan produk konsumsi bisa meningkat pada kisaran 30-50 persen. "Total nilai produk-produk tersebut berkisar Rp 13,5-14 triliun." (Baca: Akhir Pekan Ini Mal Kebut Penjualan)
Satria mengajak masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk membeli kebutuhan Lebaran. "Sayang kalau tidak dimanfaatkan, semua retail lagi obral luar biasa."
Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan
21 September 2023
Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan
Roy Nicholas Mandey mengaku telah meminta Perum Bulog menggelontorkan stok beras ke ritel sebanyak 2.500 ton. Hal tersebut untuk meredam kenaikan harga beras secara nasional.