Dua Skenario Bursa Saham Jelang Pengumuman Pilpres  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 16 Juli 2014 14:12 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pasar modal saat ini dipenuhi ketidakpastian karena masih menunggu hasil akhir pemilihan presiden dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang. Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan ada dua skenario mengenai ketidakpastian tersebut. "Kita asumsikan Joko Widodo menang. Pertama, ada tren positif berlanjut dan kedua, pasar menahan sampai pengumuman KPU," kata Reza ketika dihubungi Tempo, Rabu, 16 Juli 2014.

Reza mengatakan pada skenario pertama kondisi pasar modal yang sekarang sedang menanjak akan terus berlanjut hingga 22 Juli. Tapi, setelah itu pasar akan cenderung mendingin. Dia memproyeksikan hingga 22 Juli nanti pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa mencapai level 5.125-5.140. "Kalau pun setelah 22 Juli pasar sedikit cooling down, tingkat support yang harus dijaga pada IHSG ialah 5.075-5.100," ujarnya. (Baca: Presiden Belum Pasti Pasar Sudah Lega)

Skenario kedua adalah pasar diasumsikan menahan pembelian sampai dengan tanggal pengumuman presiden terpilih. Kondisi pasar sampai tanggal pengumuman hasil pemilihan presiden akan fluktuatif dengan kisaran pergerakan di level 5.060-5.105. Namun, setelah pasar mengetahui siapa pemenangnya, Reza mengatakan IHSG diperkirakan mencapai level 5.135-5.150.

Menurut dia, jika Jokowi tdak memenangkan pemilihan presiden tersebut, pasar akan cenderung mengalami penuruan volume pembelian saham sebagai reaksi kekecewaan. IHSG akan mengalami pelemahan namun tidak akan berlangsung lama. "Pasar akan memanfaatkan pelemahan untuk melakukan akumulasi kembali," kata Reza. (Baca: Analis: Jokowi Realistis Patok Target Ekonomi)

Jika nanti pelemahan benar terjadi, dia berharap kondisi tersebut hanya berlangsung dalam sepekan. Pada masa itu, pasar memiliki waktu yang cukup untuk berada pada posisi koreksi alias menguat kembali. IHSG akan semakin menguat jika pemerintahan baru nanti segera memberikan sentimen positif, misalnya dari rancangan kerja dan penyusunan kabinet yang dipercaya oleh publik.

Oleh sebab itu, Reza tak sependapat dengan beberapa analis yang mengatakan dana asing akan hengkang dari pasar modal Indonesia bila Jokowi kalah dan Prabowo menduduki kursi presiden. "Tidak akan seperti itu, itu hanya reaksi sesaat karena ekspektasi pasar tidak tercapai," katanya. Pasar modal saat ini, menurut Reza, digerakkan oleh sentimen yang dikendalikan oleh ekspektasi Jokowi memenangkan pemilihan presiden. (Baca: Indeks Saham Menghijau Ikuti Euforia Jokowi)

HERMAWAN SETYANTO

Terpopuler:
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara
Rekapitulasi Suara di KPU Bandung Lancar

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

28 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

59 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya