Juli 2014, BI Rate Kembali Bertahan 7,5 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 10 Juli 2014 17:21 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menyatakan hasil rapat Dewan Gubernur bulanan per Juli memutuskan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) tetap dipertahankan di level 7,5 persen. Keputusan itu diambil guna mencapai target inflasi 4,5 persen plus-minus 1 pada 2014 dan 4,5 persen pada 2015. Selain itu, juga untuk menurunkan defisit neraca pembayaran ke tingkat yang lebih sehat.

“Berdasarkan hasil rapat, Bank Indonesia menetapkan mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen dengan fasilitas suku bunga pinjaman dan deposito masing-masing 7,5 persen dan 5,75 persen," katanya di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2014. (Baca juga: Pilpres Usai, BI Rate Diprediksi Tetap 7,5 Persen)

Hari ini Dewan Gubernur BI melakukan rapat bulanan untuk menentukan tingkat BI Rate. Untuk diketahui, BI sudah mempertahankan level BI Rate sebesar 7,5 persen sejak delapan bulan lalu, atau sejak November 2013 dari Oktober 2013 di level 7,25 persen.

Menurut Tirta, perekonomian domestik pada triwulan kedua masih menunjukkan tren melambat. Meskipun masih tumbuh cukup kuat, konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat. Hal tersebut terindikasi oleh kecilnya indeks penjualan eceran dan penjualan mobil. Sektor investasi juga masih melambat sebagai dampak dari kebijakan stabilisasi. Sektor eksternal juga masih melemah akibat tertahannya ekspor batu bara dan mineral. (Lihat juga: Utang Luar Negeri Naik, BI Dorong Hedging)

Dari sisi eksternal, ujar Tirta, ada revisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menyusul data realisasi produk domestik bruto pada triwulan pertama yang lebih rendah akibat adanya cuaca dingin ekstrem. Ekonomi negara berkembang seperti Cina juga cenderung melambat karena proses rebalancing ekonomi Cina. Pelemahan ekonomi global membuat harga komoditas global masih tertekan, ditambah dengan permintaan ekspor yang melambat.

Bank Indonesia, menurut Tirta, akan terus mengamati berbagai risiko, baik dari dalam maupun dari luar, yang bisa mengancam stabilitas ekonomi. "Bank Indonesia akan senantiasa menjaga kebijakan moneter, pengelolaan utang luar negeri, khususnya utang luar negeri korporasi," tuturnya.

AYU WANDARI

Terpopuler :
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok

Berita terkait

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

19 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya