TEMPO Interaktif, Jakarta:Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi, Mahmuddin Yasin, berjanji mengirim nota ke Meneg BUMN, Laksamana Sukardi, agar membatalkan rencana menjual 51 persen saham Semen Gresik ke Cemex. Janji ini mengakhir unjuk rasa sekitar 300 karyawan PT Semen Gresik Tbk, Rabu (9/1), pukul 15.00 WIB. “Saya akan membuat memo dengan notulen resmi kepada Pak Laksamana [Sukardi] agar pemerintah tidak menjual 51 persen sahamnya di Semen Gresik siang ini juga,” tegasnya kepada para demonstran. Ia juga mengatakan bahwa soal put option Cemex terhadap saham Semehn Gresik tidak perlu dipersoalkan kembali. Kesepakatan ini dicapai setelah melalui perdebatan sengit antara Mahmuddin dengan perwakilan SG yang cukup lama di kantor Deputi Meneg BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi ini. Setelah kesepakatan berhasil dicapai, demonstran yang di kantor Meneg BUMN bergabung dengan demonstran yang ada di Lapangan Banteng. Mereka bergabung dengan diiringi Mahmuddin Yasin beserta para perwakilannya sekitar pukul 14.30 WIB Para demonstran membatalkan rencananya untuk menginap di Kantor Meneg BUMN sampai bertemu dengan menteri. Dalam aksi tersebut selain berorasi dan bergoyang bersama, mereka juga menggelar spanduk yang diantarnya bertuliskan “Tanah Sunan Giri dan Sunan Bonang Jangan Dilego”, “ Semen Gresik Tidak Untuk Dikorbankan”, “Awas Banyak Kartel Semen”, “Tinjau Kembali CSPA, Cegah Kerugian Negara di SG”, “Biar Bumi Berguncang, SG Tetap BUMN”, “Selamatkan Tanah Air dari Penjajah Asing”, “Pemerintah Minoritas, Karyawan Mogok Total” dan “Win-win Solution Buat Siapa?” (Ebnu Yufriadi-Tempo News)